HUT Mukomuko Diatas Dilema Antara Dua Porsi “Berbeda Persepsi”

 

Dikemukakan Antara Kabag Humas Dengan Bupati Kabupaten Mukomuko

Mukomuko, medianasional.id – Ada sesuatu hal menarik diluar logika ditengah porsi berbeda persepsi, hal itu menyankut rencana pesta rakyat dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke XVI Kabupaten Mukomuko dlam bulan ini. Kerena dari dulu telah diwarnai dua persepsi yang berbeda namun tak maching antara bulan Februari dengan Bulan Mei. Perihal itu yang acap terngiang serta menjadai sesuatu pertanyaan yang dianggap hal “Bodoh”. Namun tujuannya tetap sama yaitu  berbagai tradis serta budaya tradisional maupun Cotenforer, yang akan ditampilkan. Dikemas dalam bentuk yang menarik perhatian ditengah-tengah orang banyak. Dengan tujuan untuk memberikan edukasi dan sarana hiburan bagi khalayak ramai.

ADVERTISEMENT

Hal itu berdasarkan ujaran Bupati Mukomuko H. Choirul Huda, SH melalui Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) di Setkab setempat, Winarto, S. Pd, mekatakan sebenarnya tujuan Bapak Bupati itu sangat baik keberdaannya. Yang mana masyarakat akan menjadi kuat kemanannya dalam bidang spritual religinya. Sementara edukasi yang akan didapat dan sampai kepada khalayak banyak, agar sehingga semakin tumbuh serta timbul rasa kebersamaan secara utuh antara satu dengan yang lainnya.

“Sehingga edukasi yang akan kita dapatkan bahwa masyarakat diharapkan akan mumpuni pada wilayah keimanannya keada Tuhan Yang Maha Esa. Maksud bapak Bupati itu, dengan adanya perayaan HUT tersebut nantinya, agar seluruh OPD masing-masing salaing bersama, karena sangatlah mulia tujuannya itu. Disamping hari perayaan yang amat di sakralkan, dan ada juga bagian yang bisa dilakukan oleh masyarakat supaya termotifasi dalam pembangunan di Kabupaten ini disegala lini, dan tentuny akan menjdi baik dimasa mendatang, maupun saat ini,” tutur  Winarno (Kabag Humas), Kamis (6/2) diruang kerjanya, kepada awak medianasional.id.

Sementara itu jika berbicara tentang dua persepsi yang agak sedikit berbeda,  sebagaimana pada masa Bupati Mukmuko Drs. Ickwan Yunus, MM. MBA, mulai ditahun 2004 sampai dengan dua priode pada Tahun 2014 lalu. Dimana ketika itu HUT Kabupaten Mukomuko ini, sama pada zaman Choirul Huda keadaannya, yakni pada 25 Februari sampi sekarang. Hal tersebut lain halnya pada masa kepemimpinan Amandeka Amir (Adka) yang merupakan Bupati Carateker dari 2003 sampai 2004 silam, dimana pelntikan Adka, ditanggal 23 Mei sebagai seorang Bupati Carateker. Hal itu tentunya seirama dengan hari jadi Mukomuko sebagai Kabupaten 23 Mei 2003 yang lampau. Seiring pula dengan UU Pemekaran Kabupaten nomor 3 Tahun 2003 pada 23 Mei tersebut. Setelah itu barul di devinitif-kannya Icwan Yunus dimasa kejayaannya 23 Februari 2004.

Jadi kesimpulan dan rangkuman yang bisa diambil pada kejadian sakral tersebut adalah, berdasarkan ungkapan dari beberapa kalangan elit yang statusnya sebagai masyarakan Mukomuko yang peduli terhadap kampung halamannya itu. Sebab mereka tak rela jikakalau Kapung Sakti Ratau Batuah (KSRB) ini, dirong-rong oleh pemangku jabatan dari luar, dan jika menjadi semena-mena keberada pembangunannya pembangunan disgala bidang. Teruama sekali tentuna, kafasitas Sumber Daya Manusia (SDM-nya).

Mendengar Pemikiran itu mendapat didukung secara sht dan bijak oleh Winarno, lantas yang sebenarnya maksud pimpinan daerah ini, agar seluruh lapisan masyarakat yang ada menjadi pintar disegala bidang, untuk membuka tabir  di kehidupan yang lebih baik lagi.

“Pemikiran yang sedemikaian itu tentunya merupakan perihl yang sangat baik, kita sepakati dan perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah. Karena jarang masyarakat yang mau berpikir secara brilian dan pemikiran itu jarang saya jumpa dan mendengarnya,” ujarnya.

Dikatakan Winarno, sdangkn dirinya baru menduduki jabatan sebagai Kabag Humas, tentunya dia baru kali ini mendengar serta dapat informasi soal ada dua Fersi yang berbeda tentang pelaksanaan perayaan HUT Mukomuko tersebut. Menurutnya, adapun penampilan dihari H baik pra HUT nantinya, dijawalkan akan menampilkan dan dihariri oleh segenap masayarakat. Pada intinya, disamping hiburan yang diupayakan hadirnya Artis dari Ibu Kota Jakarta, nantinya akan ada acara Tablihg Akbar (TA) yang akan menyajikan suatu pencerahan, terhadap rohani insan yang berbeda-beda keyakinannya.

“Dan acara tersebut telah terjadwalkan dari jauh-jauh harinya. Dimana untuk mengisi TA itu nanti terdiri dari beberapa ulama kondang dari Ibu Kota Metropolitan,” pungkasnya.

Sayang seribu kali sayang, ketika mdia ini menghubungi Bupati untu dimintai keterangnnya terkait dangan HUT yang berbeda Fersi itu, tak ada jawaban yng didapatkan. Barang Bupati merasa terganggu atu mungkin juga snagat sibuk. Sehingga belum mau menerima telepon dari awak media ini. Dihubungi via Ponsel (6/2) siang menjelang sore.(Aris)

 

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.