Giwo Rubianto Terpilih Menjadi Wakil Presiden International Council of Women

Internasional483 Dilihat

Prancis, medianasional.id – Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr Giwo Rubianto Wiyogo terpilih menjadi Wakil Presiden International Council of Women (ICW) pada sidang umum yang diselenggarakan di Avignon, Prancis, pada 16 Mei hingga 22 Mei 2022.

ICW merupakan organisasi yang memperjuangkan hak perempuan internasional yang didirikan pada 1888.

“Dari tujuh kandidat yang mencalonkan sebagai wakil presiden, sebanyak lima kandidat mendapatkan suara tertinggi dan terpilih. Salah satunya adalah Ibu Giwo Rubianto Wiyogo,” ujar Ketua Kowani, Erry Simanjuntak, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/5).

Selain Giwo, empat kandidat yang terpilih menjadi Wakil Presiden ICW lainnya adalah Fatma Fatos Inal (Turki), Pushpa Hedge (India), Jamal Hermes Ghibril (Lebanon), dan Nona Ricafort (Filipina).

“Terpilihnya Ibu Giwo merupakan suatu kebanggaan bagi perempuan Indonesia,” kata Erry.

Delegasi Indonesia dalam ajang ini terdiri dari 12 peserta diantaranya Giwo Rubianto, Erry Simanjuntak, Hadriani Uli Tiur Silalahi, Susianah Affandy, Marlinda Poernomo, Tantri Dyah Kiranadewi, Lisye Sinulingga, Nawal Nur Arafah, Kartika Yudhisti, Rizki Fardillah, Sharmila, dan Farah Savira.

Lebih jauh, Erry menjelaskan, sidang umum ICW kali ini membahas sejumlah isu terkait perlindungan perempuan di seluruh dunia. Acara dilanjutkan dengan simposium yang dibuka oleh Ketua Umum CNFF, organisasi perempuan di Prancis, Marie Claude Bertrand.

Dalam sesi pertama simposium dibahas tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak. Berbagai nara sumber membahas betapa kritikal kondisi statistik saat ini, yang mana satu dari tiga perempuan di dunia adalah korban kekerasan, baik secara fisik, emosional, seksual, maupun finansial.

Selain itu, juga dibahas masalah perempuan sebagai garda terdepan untuk agen perubahan dan edukasi untuk generasi masa depan. Berbagai aksi dan tools dapat digunakan untuk langkah preventif. Sedangkan sesi kedua simposium membahas kesetaraan gender dengan memberikan kebebasan untuk perempuan dan anak.

Sebanyak tujuh pembicara membahas berbagai topik, diantaranya hak perempuan, akses ke pendidikan, kesehatan perempuan, dan keberagaman gender dalam dunia perdagangan dan profesional.

Berbagai pemimpin perempuan telah mendapatkan kesepakatan untuk memberikan kesempatan dan melibatkan lebih banyak perempuan sebagai pengambil keputusan dan memulai fokus ke generasi penerus untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas.

ADVERTISEMENT

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.