DPRD Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Mukomuko 

Advertorial, Mukomuko389 Dilihat

Mukomuko, Medianasional.id – Peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Mukomuko, menjadi hal penting demi tercapainya generasi penerus bangsa yang mumpuni serta siap bersaing di era globalisasi. Tugas tersebut, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Namun, DPRD Mukomuko juga komidmen untuk ikut serta meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengakomodir anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana penunjang. Tidak hanya itu, DPRD Mukomuko juga sangat mendukung penambahan tenaga pendidik dan kependidikan di tahun depan. Sebab kurangnya jumlah tenaga pendidik dan kependidikan dapat mempengaruhi kualitas pendidikan yang ada di daerah ini.

Ketua DPRD Mukomuko, M. Ali Saftaini, SE menegaskan, anggaran serta ketersediaan jumlah tenaga pendidik menjadi tolak ukur. Untuk itu, dalam penyusunan dan pembahasan APBD tahun 2023, anggaran untuk mendukung terwujudnya kulitas pendidikan di daerah ini diprioritaskan.

“Ini akan kami bahas bersama dengan eksekutif dan masuk kedalam program Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023.” kata Ali.

Ali meminta, peran dari semua pihak untuk berkomidmen mewujudkan kualitas pendidikan. Pokok pertama yang menjadi prioritas yaitu pembenahan infrastruktur. Diakuinya, saat ini masih banyak usulan dan laporan masyarakat ada beberapa sekolah membutuhkan peningkatan sarana dan prasarana. Selain itu, dalam hal jumlah tenaga pendidik yang kurang, pihaknya mengaku serius untuk memperjuangkan tenaga pendidik, khususnya honorer daerah yang telah cukup lama mengabdi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa di Kabupaten Mukomuko ini.

“Kita prioritaskan tenaga honorer daerah yang telah lama mengabdi. Tentu rekan-rekan kita yang pada saat ini mengabdi untuk daerah kita ini dengan speksifikasi honorer, agar kedepannya kita upayakan untuk difasilitasi mendapat kepastian mengenai keberadaan mereka.” jelasnya.

Ali juga menambahkan, jika dirinya telah melakukan kunjungan ke berbagai sekolah untuk melihat langsung kondisi sekolah-sekolah, serta menampung aspirasi- aspirasi dari hasil kunjungan tersebut. Yang jadi masalah sekarang, ada beberapa sekolah yang di posisi rawan dan tidak memiliki siswa pada saat penerimaan siswa baru.

“Kondisi itu menjadi catatan penting bagi kami secara bersama-sama untuk melakukan perbaikan-perbaikan kedepannya,” pungkasnya. (Wanti/Adv)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.