Diduga Tidak Mengantongi Izin, Satpol PP Diminta Tutup Galian Tanah di Kembangan Jakbar*

Jakarta87 Dilihat

Jakarta, MEDIANASIONAL.ID – Pelaksanaan galian tanah di Jalan Raya Kembangan Selatan, RT 05/01, Kecamatan Kembangan, Kota Administrasi Jakarta Barat, disebut sangat mengganggu ketentraman dan kenyamanan warga sekitar.

ADVERTISEMENT

Bagaimana tidak, lalu lalang puluhan kendaraan truk pengangkut tanah ditambah suara bising mesin alat berat penggali tanah membuat tidak nyaman warga.

Sodik, salah seorang warga yang tinggal sekitar proyek galian mengaku sakit kepala dan sakit mata dengan adanya kegiatan tersebut.

“Kami sangat terganggu pak dengan mesin-mesin truk pengangkut tanah dan alat berat. Ditambah lagi debu yang ditimbulkan tanah yang jatuh di jalanan, apalagi kalau turun hujan,” ujarnya.

Disampaikannya, sudah sangat banyak tanah yang diangkut dari lokasi tersebut. “Saya taksir sudah lebih dari 500 truk tanah yang diangkut dari lokasi galian. Coba aja bapak cek, lokasi galian sudah seperti kubangan,” ungkapnya.

Sekjen LSM Dewan Rakyat Pemantau Sengketa (DERAS), Anggiat, yang dimintai komentarnya terkait pelaksanaan kegiatan galian tanah tersebut mengungkapkan, bahwa izin galian proyek tersebut tidak ada.

“Kami menduga perusahaan yang melakukan galian tanah di lokasi proyek tersebut tidak mengantongi izin galian yang dikeluarkan PTSP DKI,” tukasnya.

Dugaan tidak adanya izin galian dalam pelaksanaan proyek tersebut kata Anggiat, karena pihaknya sudah melakukan klarifikasi kepada pihak Satpol PP dan Sudinhub Jakbar.

“Saya sudah klarifikasi langsung dengan Kasudinhub Jakbar dan Kasatpol PP Jakbar perihal izin galian proyek itu. Setelah kita klarifikasi, kedua instansi tersebut action ke lokasi dan langsung mengambil tindakan penutupan,” terangnya.

Anggiat meminta Satpol PP dan Sudinhub Jakbar melakukan tindakan tegas setelah melakukan penutupan areal.

“Kita minta adanya tindakan tegas terhadap semua pelanggaran yang terjadi di lapangan. Sebab kita dapat laporan, setelah ditutup siang oleh Satpol PP, mapamnya mereka beroperasi,” ungkapnya.

Pihaknya menduga ada oknum-oknum yang bermain dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, sehingga seperti kucing-kucingan.

“Kami menduga ada oknum yang bermain dalam proyek ini, sehingga terjadi kucing-kucingan,” paparnya.

Sementara itu, Walikota Jakarta Selatan Rustam Efendi dan Kasatpol PP Jakarta Barat, tidak memberikan tanggapan ketika Medianasional.id menghubungi lewat pesan singkat.

Penulis: Rap Turnips

Editor : Drajat

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.