Diandra Natakembahang Ikuti Festival Sastra Internasional Gunung Bintan

Lampung156 Dilihat

Lampung, medianasional.id – 28 Oktober 2019 ini para Penyair dan Sastrawan Dunia terutama para Penyair Serantau bertolak menuju Tanjung Pinang. Penyair Lampung Diandra Natakembahang adalah salah seorang Sastrawan yang diundang dalam Festival Sastra yang diselenggarakan oleh Pemprov Kepulauan Riau bekerjasama dengan Yayasan Jembia Emas dan Dewan Kesenian Kepulauan Riau ini. Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2019 diikuti oleh para Penyair Dunia dari berbagai Negara dengan beragam rangkaian acara yang akan digelar. Akan ada Anugerah Jembia Emas yang akan dianugerahkan kepada para Penyair Serantau dari Komunitas Sastrawan Bintan yang dinakhodai oleh Ridha K. Liamsi.

Pada kesempatan ini juga akan diluncurkan Antologi Puisi Segara Sakti Rantau Bertuah dan Antologi Puisi Dikaki Gunung Bintan, kedua Antologi Puisi ini merupakan kumpulan puisi dari para Sastrawan dari berbagai Negara. Akan ada pula Seminar Sastra yang bertajuk “Pantun Sebagai Akar Puisi Modern Nusantara”, selain tentunya Parade Puisi dari para Sastrawan undangan dari berbagai Negara. Para Sastrawan akan pula diajak berziarah kemakam Raja Ali Haji, salah seorang Raja dan Penyair Melayu yang mashur dengan Gurindamnya, Festival ini diselenggarakan dari tanggal 28 hingga 31 Oktober 2019.

Diandra Natakembahang meluncur ke Tanjung Pinang dengan tiga puisinya yang lolos kurasi dalam gelaran FSI Gunung Bintan, masing masing adalah “Dapunta Srivijaya”, “Krakatau” dan Negeri Melayu Selatan Ayutthaya”. Selain Diandra, mewakili Provinsi Lampung penyair lain yang akan pula turut serta adalah Abi Jundi Sastrawan Lampung asal Mesuji yang juga seorang Pengajar dan Pendidik. Abi Jundi, beberapa diantara Antologi Puisinya terekam dalam antologi puisi pribadinya seperti dalam buku antologi Bulir Bulir Merah Saga dan Elegi Pagi Laut Dewangga. Gaya puisinya yang cenderung pada sudut pandang Agama dengan spiritualitas dan heroisme, selain juga gambaran akan kehidupan sosial dan human interest.

Diandra Natakembahang pula memiliki gaya yang kontemplatif dan transendental dalam setiap puisi puisinya, namun juga selalu memiliki Piil Pesenggiri akan Lampung sebagai tanah leluhur dan tentunya juga Puisi tentang keNusantaraan. Sebagai seorang Penyair, eksistensinya telah terangkum pada beberapa antologi puisi di Provinsi Lampung, Nasional, bahkan Asia. Buku Antologi dimaksud adalah seperti Gelegar Puisi Krakatau, Antologi Puisi Kemerdekaan, Antologi Puisi untuk Indonesia, Antologi Sajak Penyair ASEAN, dan Antologi Sastrawan Asia Wangian Kembang. Ungkapan jiwanya yang mengisahkan tentang spiritualitas, kegelisahan hidup, gejolak jiwa, realitas sosial, harapan dan mimpi. (*)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.