Bahtiar Ramond:” Semoga Berjalan Dengan Baik dan Tak terkendala Apapun”
Mukomuko, medianasional.id – Usai pelaksanaan titik O Selasa (21/4), untuk pembangun fisik tahap pertama menggunakan Dana Desa (DD), di gedung balai pertemuan Kepala Desa (Kades) Sido Makmur Kecamatan Air Manjuto Bahrtiar Ramond, mengatakan semoga kegiatan pembangunan Desa ini berjalan dengan lancar, serta hendaknya tak ada kendala yang berarti terjadi. Dengan harapan, semoga wabah covid-19 itu cepat berlalu sehingga DD cepat terselesaikan.
“Kita berharap dengan adanya wabah covid-19 ini, agar perkerjaan dilapangan tak terkendala dan semoga cepat beelalu. Sehingga harapan pembangunan menggunakan DD ini cepat terealisasikan,” harap Kades.
Sementara itu Camat Kecamatan Air Manjuto, Sardi, SH berpesan kepada pihak Desa terkait, agar menggunakan anggaran tidak menyimpang dari ketentuan, sesuai atuaran yang berlaku. Kata Camat pihak awak media bisa melihar kondisi dilapangan sehingga tidak ada kecurigaan. Hal ini lanjutnya, berbeda dengan proyek milik Pemrintah daerah (Pemda).
“Kita semua harus mengetahui hal ini. Kalau ada yang diracarkan terkesan menyimpang, sebaiknya bisa ditanyakan kepada BPD, Kades dan pihak bersangkutan,. Supa tidak ada kecurigaan, ” ujar Cmat.
Pantauan awak medianasional.id, prosesi rangkaian berita acara titik O itu, juga dihadiri Bhabinsa, Babin kantibmas, serta perangkat desa berkenaan, seperti Kepal dusun, Ketua RT, Sekdes (Sekretaris Desa) dan pihak lainnya.
Berikut paparan TA Kabupaten Mukomuko, Jasman, katanya pihak desa harus memperhatikan beberapa kegiatan yang digunakan melalui DD, 40 persen tahap pertama mesti tercapai 100 persen, dengan angaka Rp 300 juta lebih tersebut.
“Dan ada kemungkinan tahap ke II untuk dihindari pencairanya untuk pembangunan fisik. Yang diperkirakan untuk program BLT. Jika laporan pencairan tahap III untuk BLT juga, hal ini penting karena adanya cocid-19 ini. Kita imbau juga kepada warga desa agar mau membatu bahu membahu dalam kerjasama yang baik, karena diperkirakan BLT Insha Allah pada bulan Mei sudah bisa disalurkan. Berarti hampir 40 juta untuk pasilitas kesehatan, diambil dari anggaran APBDes. Hal itu mengacu pada RAB BMT. Untuk dilakukan penyemprotan disinspektan, kemungkinan kita di desa ini ada penyesuaian anggaran atau pergeseran DD nantinya. Bahwasanya sudah ada juknisnya dari Kementrian desa,” paparnya.
Dimana ditambahnya, calon anggota masyarakat miskin penerima BLT, tentu ada kriterianya, mana yang berhak menerima atau tidaknya.
“Bantuan langsung tunai ini kemungkinan pada bulan Mei telah biasa diterima bagi yang terdampak covid-19. Misalnya ada data 100 orang, bisa dikerucutkan menjadi 40 orang setelah melalui validasi,” demikian Jasman.(Aris)