Bupati Wihaji Sambut Kedatangan 13 Warga Batang Korban Gempa Dan Tsunami Sulteng di Rumah Dinasnya

Batang202 Dilihat

Batang, medianasional.id Nampak terpancar dari mimik mukanya masih tergores kenangan pahit saat tragedi gempa bumi dan tsunami Sigi, Donggala Sulawesi. Ke 13 warga Batang perantauan tersebut akhirnya sampai di rumah dinas bupati Wihaji kurang lebih pukul 06.00 wib. Minggu 7 oktober 2018.

Ke 13 orang korban gempa bumi dan tsunami Palu tersebut berhasil selamat dari musibah bencana yang berhasil di evakuasi oleh para relawan, dan berkat perjuangan pemerintah kabupaten Batang bekerja sama dengan relawan akhirnya korban gempa dan tsunami tersebut bisa segera pulang sampai ketempat tinggalnya masing-masing.

Di halaman rumah dinas Bupati Batang Wihaji para terduga korban gempa bumi dan tsunami di Palu tersebut ada yang bercerita sedikit tentang pengalaman pahitnya saat tragedi tersebut, walaupun belum hilang rasa traumanya Fahrozi ( 30) warga Desa Sukomangli, Kecamatan Reban sempat menceritakan kejadiannya terseret lumpur sejauh kurang lebih 1 km dan temggelam lumpur selama 3 jam hanya terlihat kepalanya saja.

Lebih lanjut Fahrozi (30) bercerita ” Saat kejadian tersebut saya masih antri mandi sore itu setelah selesai bekerja menjadi buruh bangunan, tiba – tiba terdengar suara ledakan disertai suara pohon tumbang dan lumpur.” nampak berkaca – kaca matanya saat menceritakan hal itu.

Fahrozi mengatakan, saya sempat berusaha untuk menyelamat diri, namun karena cepatnya lumpur dan longsor sehingga tidak mamapu berlari namun hanya bisa berdoa dan pasrah kepada Allah SWT agar di berikan keselamatan.

” Saya hanya pasrah kepada Allah SWT, karena sempat tenggelam dan terendam lumpur yang hanya terlihat anggota tubuhku hanyalah kepala saja, pada saat itu kondisi tanpa penerangan, suasana gelap perlahan dengan semangat hidup yang tinggi perlahan saya berhasil keluar dari lumpur, dengan berusaha sekuat tenaga menyelamatkan diri yang akirnya ditemukan oleh relawan,” Ungkap Fahrozi.

Tragedi sore Kelabu tersebut juga dialami kawan Fahrozi yang bernama Saiful Mukminin ( 35) Warga Desa Sukomangli, Kecamatan Reban yang selamat dari maut gempa bumi dan tsunami karena saat kejadian tersebut tidak jauh posisinya dari Fahrozi.

Saiful Mukminin mengatakan, saat tragedi sore Kelabu tersebut saya di ketemukan oleh relawan dan tim SAR lebih awal, setelah saya berhasil selamat saya juga ikut bersama – sama tim SAR mencari teman – teman.

Bupati Batang Wihaji yang menyambut kedatangan warganya yang menjadi korban di Rumah Dinasnya tadi pagi mengatakan, berdasarkan masing – masing laporan ada 3 kelompok, yang satu kelompoknya ada 9 orang, 10 orang dan 15 orang jadi total 34 orang, yang dipastika meninggal satu orang dan orang hilang atas nama Mudi belum ketemu.
” 34 orang bekerja sebagai buruh bangunan, yang tersebar di Sigi, Palu dan Donggala,” Kata Wihaji

Lebih lanjut Bupati Wihaji menjelaskan, bahwa hari ini kita berhasil mempulangkan 13 orang yang 2 orang korban selamat. Tapi ada juga yang belum mau pulang dengan alasan karena berangkatnya di biayai oleh mandor bangunanya sehingga belum diperbolehkan untuk pulang.

” Kita tetap koordinasi terus, seandainya ingin pulang kita fasilitasi, dan yang berhasil kita sudah pulangkan kita serahkan kepada kepala desanya untuk diantar sampai kerumahnya masing – masing,” Kata Wihaji

“Dalam suasana bencana mereka pulang tidak membawa uang, karena belum bayaran, ada dua setengah bulan mereka bekerja belum mendapatkan upah, sehingga kami berimpati memberikan sedikit untuk uang saku pulang,” jelas Wihaji.

Yang terpenting mereka selamat dulu lanjutnya, jangan dipikirkan bayaranya nanti pasti akan ada rezeki yang lain.

“Saya himbau kepada masyarakat untuk sementara jangan ke sana dulu, sabar sambil mencari pekerjaan disini dulu,” Pinta Wihaji

Untuk menangani pasca trauma dari 13 orang koraban yang di pulangkan akan mendapatkan pemantauan dari Puskesmas masing – masing Kecamatan.

” Kita akan dampingi dan pantau perkembangannya, karena saya lihat dari psikisnya nampak ketakutan dan trauma,” Ungkap Wihaji.

Proses pemulangan menggunakan pesawat Hercules dari Bandara Mutiara Sis Aljufri Sulawesi menuju Lanud Sultan Hasanudin Makasar dan melanjutkankan penerbangan ke Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur. Selanjutnya pekerja warga Batang melanjutkan perjalanan via darat dijemput oleh personel Pemkab Batang.

Adapun dari 13 orang korban yang berhasil di pulangkan diantaranya Riyanto Teguh santoso, Mahyun, Giyono, Sujud Desa Sukomanglu Reban Wasto Dukuh Gumelem, Pecalungan, Nasoha adal Sukomangli, Reban, Nurhadi asal Gerjo, Reban, Miskam asal Sukomangli, Reban, Kasmudi asal Tombokboyo, Reban, Sopi’i asal Padomasan, Reban, Saiful Mungminin asal Sukomangli, Reban, Fahrozi asal Sukomangli, Reban.

Kontributor : Puji_Leksono

Editor : Puji_Leksono

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.