Bupati Pekalongan Resmikan MDA Nurul Islam dan Serahkan Bantuan Presiden 100 Juta

Jawa Tengah52 Dilihat

Kajen, redaksimedinas.com – Presiden RI Joko Widodo, memberikan bantuan pembangunan Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA) Nurul Islam di Desa Kalipancur, Kecamatan Bojong. Bantuan disampaikan Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi,SH.M.Sikepada panitia pembagunan Kapten Inf Nurkhan, Minggu pagi kemarin (11/2/2018).

ADVERTISEMENT

Pembangunan MDA Nurul Islam, menurut Ketua Panitia, Nurkhan, merupakan bagian dari pemberian tanah wakaf dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan 1 lokal, kemudian CSR Bank BRI Cabang Pekalongan, serta Presiden Jokowi Rp 100 juta.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak bupati, yang hadir dan menyerahkan secara langsung bantuan dari bapak Presiden RI. Kegiatan pembangunan sekarang ini sudah berjalan 90 persen, dan tinggal tahap akhir saja, dengan dibantu masyarakat Kalipancur yang suka rela memberi sumbangan,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi,SH.M. Simenyebutkan bahwa kedatangan Presiden RI beberapa waktu lalu, di Kabupaten Pekalongan, memberikan pesan dan semangat agar tidak berhenti membangun Kota Santri.

“Saya mendapat amanat untuk menyampaikan bantuan dari bapak Presiden Joko Widodo. Ketika bapak presiden datang, memberi pesan, bahwa bantuan yang diberikan adalah sebagai wujud syukur kepada Allah,” tandas bupati.

Disebutkan, pembangunan MDA Nurul Islam membuat Asip mengaku terkesan dengan Desa Kalipancur, karena terus membina keagamaan. Dan dengan dibangunnya madrasah, anak-anak bisa belajar mengaji semua, serta memberikan bekal baik di masa depan.

“Dibangunnya madrasah ini anak-anak Kalipancur harus ngaji semua. Sebentar lagi ada kampus Undip di Kajen, kemudian sekarang IAIN sudah mendirikan kampus juga, sehingga silahkan masyarakat yang mau kuliah bisa masuk, apabila kesulitan silahkan hubungi saya,” ungkap Bupati.

Bupati yang memberikan semangat kepada masyarakat untuk dapat mencapai pendidikan tinggi tersebut, juga mengharapkan agar setelah lulus tidak lupa kampung halaman, dan memberikan kontribusi kepada daerah.

“Saya akan bantu yang ingin kuliah, tapi kalau sudah jadi orang jangan lupa kampungnya. Kemudian kalau ada warga sakit dan tidak punya BPJS, bawa saja ke rumah sakit dan nanti pak Kades membawa surat ke Dinas Kesehatan untuk memberikan keterangan tidak mampu, semua kita bantu, melalui program Kartu Kajen Sehat,” jelas bupati.

Pada kesempatan tersebut, Asip juga memberitahukan kepada warga bahwa untuk kematian pemerintah akan memberikan akte kematian dan santuan Rp 1 juta bagi wartga yang tidak mampu atau tidak mempunyai saudara.

Usai menyerahkan bantuan, bupati menandatangani prasasti pembangunan Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA) Nurul Islam, dan melakukan peninjauan madrasah yang pembangunannya sudah mencapai 90 persen tersebut.(Ari /didik/dinkominfo kab.pekalongan)

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.