Bupati Banyumas Pimpin Apel Perdana dan Jabarkan Hasta Krida

Purwokerto64 Dilihat
Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein memimpin apel pagi, Rabu (26/9) di halaman Pendopo Si Panji Purwokerto.

Purwokerto, medianasional.id – Hari pertama bertugas menjadi Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein bersama wakilnya Sadewo Tri Lastiono, langsung memimpin apel pagi Rabu (26/9) di halaman Pendopo Si Panji Purwokerto. Kemudian dilanjutkan dengan rapat bersama para pejabat, dan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan para Camat di Ruang Joko Kahiman. Pada kesempatan ini Bupati dan Wakil Bupati menjabarkan Hasta Krida program 99 hari kerja.

Dalam kesempatan itu Bupati Husein bersama Wakil Bupati Sadewo, menjelaskan program 99 hari kerja yang akan dilaksanakannya. Walaupun program 99 hari kerja bukan suatu tujuan akhir dari pemerintahannya namun demikian itu menjadi perlu untuk diketahui oleh masyarakat secara luas.

“Program kerja 99 hari kerja pertama dimulai hari ini, dengan prioritas antara lain merilis uji coba lapak publik khusus di satu kecamatan untuk urusan Dindukcapil. Kita harus selalu berusaha memberikan pelayanan yang semudah-mudahnya untuk masyarakat dengan mencoba kreasi memudahkan tanpa melanggar aturan yang ada, dan layanan yang sangat dibutuhkan itu urusan dindukcapil”, kata Bupati.

Dengan sering didengarnya permasalahan tentang gas, PDAM, dokumentasi kependudukan, sampah, BPJS, pupuk dan pendidikan, Bupati segera membantuk Satgas Reaksi Cepat Pelayanan. Bupati meminta SKPD terkait sesegera mungkin memaksimalkan aduan masyarakat dan tim yang menerima aduan tidak hanya melihat, mendengar dan mencatat tetapi segera mengambil tindakan sesuai kewenangannya dan Bupati memantau dan mengambil sikap apabila diperlukan.

“Hasta krida ketiga yaitu pencanangan pasar kreatif berkelanjutan dengan memberi kenyamanan lapak dan ornamen sehingga pembeli betah. Wajah Pasar Sokaraja akan menjadi percontohan seperti Pasar Manis Purwokerto. Kemudian terkait pasar akan ada pengelolaan sampah terpadu dengan sistem hanggar sesuai Jastrada,” kata Bupati.

Bupati agak berkelakar mengatakan ada pameo “anak santri kalo tidak gudigen belum dianggap santri tulen” harus diubah maka saya mencanangkan layanan kesehatan di Pondok Pesantren.

“Dinas kesehatan secara berkala harus membuka layanan kesehatan gratis di Pondok Pesantren di Banyumas, bisa didelegasikan di Puskemas atau melalui layanan unit keliling ambulance,” katanya.

Dalam bidang pendidikan menurut Bupati, selama ini bea siswa cenderung untuk pelajar dan mahasiswa miskin, maka mulai saat ini bea siswa juga diberlakukan untuk anak cerdas. Untuk regulasi, baru akan disusun misalnya penghargaan apa untuk anak dari orang kaya yang cerdas, menengah dan sebagainya.

“Mengingat 99 hari bea siswa ini belum dianggarkan melalui APBD maka akan kita berikan melalui dana CSR, untuk 99 pelajar cerdas”, terang Bupati.

Untuk menggiatkan kesenian Banyumas Bupati akan membuka pentas seni di Gedung Suteja Baru dengan konser ditepinya sungai serayu dengan 9 pemain biola, pentas 9 group teater, dan pentas Wayang Kulit Banyumasan di 3 titik wilayah pedesaaan di Banyumas. Serta akan melauching buku yang berisikan 99 penulis sastra dengan perincian 55 sastra dengan bahasa Indonesia dan 44 Sastra dengan bahasa Jawa.

“Selain itu juga ada pencangan Baturundance dengan lomba lati 9,9 km dan penampilan 999 penari ebeg yang akan dicatatkan dalam rekor MURI,” katanya.

Bupati melanjutkan untuk menurunkan angka kemiskinan yang menjadi salah satu indikator adalah tempat tinggal maka program 99 hari kerjanya salah satunya adalah pembangunan 999 bedah rumah yang tersebar di wilayah Kabupaten Banyumas.

Kemudian untuk menampung kreatifitas nanak muda, pihaknya memulai dengan pencanangan kampung kreatif dan desa wisata.

Sedangkan konsentrasi program kedepan bupati ingin mendatangkan orang sebanyak-banyaknya ke Banyumas serta mendatangkan uang sebanyak-banyaknya ke Banyumas.

“Faktor engungkit adalah adanya bandara di Purbalingga diupayakan untuk menyedot pengunjung dan akan membangunan gerbang masuk yang ikonik. Kemudian rencana adanya jalan tol Pejagan ke Wangon, serta adanya kawasan indistri di Wangon dan sekitarnya,” jelasnya.

Bupati juga meminta adanya pengembangan industri pariwisata yang mengedepankan karakterisitik dan budaya banyumas. Kemudian meminta meningkatkan pemasaran online utuk ekport produk. Menjual evem-even besar menghidupakan Gedung Sutedja dan mengubah konsep Andhang Pangrenan.

“Untuk Maal Pelayanan Publik segera terealisasi mengingat itu   N layanan bagi masyarakat,” kata Bupati.

Dalam menjabarkan Hasta Krida ini disampaikan secara bergantian antara Bupati dan Wakil Bupati.

Kontributor : Parsito

Editor : Dian

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.