Buntut Ucapan Monoarfa “Amplop Kiai” Kantor DPW PPP Jateng Digeruduk Aliansi Masyarakat Pecinta Kiai

Jawa Tengah, Semarang435 Dilihat

SEMARANG-medianasional.id- Buntut ucapan Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa terkait ‘amplop kiai’, Kantor DPW PPP di Semarang, Jawa Tengah digeruduk ratusan orang yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Pecinta Kiai (AMPK), Jumat (2/9/22).

Perkataan itu diucapkan Suharso Monoarfa pada acara Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas yang di selenggarakan KPK pada 15 Agustus 2022 lalu.

“Kami Aliansi Masyarakat Pecinta Kiai, sangat tersinggung atas ucapan Ketum PPP. Maka kami meminta Presiden jokowi untuk segera memecat Suharso Monoarfa dari jabatannya sebagai Kepala Bappenas. Dan meminta kepada Pengurus DPP PPP untuk memecat Suharso Monoarfa dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan,” kata Arno salah satu Koordinator Aksi.

Menurut Arno, perkataan Monoarfa telah mendistorsi marwah pesantren dan kiai yang sehingga kalimat tersebut sangat melukai hati dan merendahkan para ulama dan kyai yang benar-benar tulus mengabdi, dengan menanamkan akhlak dan budi pekerti untuk generasi bangsa ini.

“Jadi adanya tradisi “amplop kyai “ tidaklah pas ketika disamakan dengan money politik, karena itu hanyalah sebuah bentuk ucapan terimakasih, bukan sebuah transaksi politik,” jelas Arno dengan nada tinggi.

Senada dengan Arno, Miskam salah satu pendemo juga menuntut Suharso segera mundur dari jabatannya sebagai Ketua umum PPP.

Dikatakannya, sangat tidak pas dan tidak pantas jika Monoarfa menyamakan “amplop kyai “ dengan money politik, apalagi diucapkan oleh seorang Ketua Umum Partai yang berbasis Islam dan banyak diikuti oleh para kiai.

Dia menilai, sebagai seorang pejabat publik dan sekelas menteri tidak bisa menggali sejarah bangsa dengan tradisi ketimurannya.

“Sungguh ini sebuah ironi, ketika kalimat tersebut diucapkan oleh seorang pejabat publik, yang sekaligus juga ketua partai yang berbasis islam,” ujar Miskam.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.