Berantas Hipertensi Dengan “PUSAKA”

Batang873 Dilihat

Batang, medianasional.id
Proses penuaan merupakan siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan menurunnya berbagai fungsi organ dalam tubuh yang ditandai dengan rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit. Salah satu penyakit yang sering dialami lanjut Usia adalah penyakit Hipertensi.

“Data rekam medik RSUD Kabupaten Batang menunjukkan, kasus hipertensi rawat inap menempati 3 besar. Diperkirakan, penderita hipertensi di Kabupaten Batang akan terus meningkat seiring dengan gaya hidup berisiko di masyarakat,” ucap mahasiswi Vine Sephia Yoanitasari Minggu, (13/08/2023).

Ia mengatakan, hipertensi merupakan penyakit yang akan diderita seumur hidup dan penderita memiliki resiko terjadinya komplikasi akibat hipertensi. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang layak dan diharapkan menjadi jalan keluar untuk masalah kesehatan, termasuk pembiayaan pengobatan hipertensi serta melakukan pemeliharaan kesehatan secara mandiri sehingga dapat terhindar dari risiko komplikasi.

” Hipertensi atau darah tinggi merupakan suatu kondisi yang dialami oleh seseorang dengan tekanan sistolik >140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg. Hipertensi menimbulkan beberapa komplikasi penyakit seperti gagal jantung,” jelasnya.

Beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi yaitu usia lanjut dan adanya riwayat tekanan darah tinggi dalam keluarga, obesitas, kadar garam tinggi, dan kebiasaan hidup seperti merokok dan minuman beralkohol.

Lebih lanjut, Vine Sephia Yoanitasari, menjelaskan, selain itu juga terdapat faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi yaitu kelebihan berat badan yang diikuti dengan kurangnya berolahraga, serta mengonsumsi makanan yang berlemak dan berkadar garam tinggi.

” Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh Mahasiswa KKN TIM II UNDIP, tingkat hipertensi di Desa Wonotunggal, Kec. Wonotunggal, Kab. Batang mencapai 78% dari total keseluruhan,” jelasnya.

Oleh karena tingginya tingkat hipertensi tersebut, maka diadakan pencegahan melalui PUSAKA (PenyUluhan hipertensi dan SenAm KArdio).

Kegiatan ini ditujukan kepada para lansia yang ada di Desa Wonotunggal dan bertempat di rumah Bu Niah, Dukuh Tegalsari, Desa Wonotunggal.

“Disini kalau masalah kesehatan yang dialami masyarakat ya Penyakit Tidak Menular mba seperti Hipertensi, Diabetes Melitus, Asam Urat. Kalau hipertensi sendiri disini lumayan banyak yang mengalami hipetensi mba,” ungkap bidan Desa Wonotunggal.

Lanjut, Bidan Ita. untuk datanya sendiri disini hampir mencapai 78% dari total keseluruhan di Desa Wonotunggal. Biasanya setelah pengecekan waktu posyandu lansia nanti ada skrining data tekanan darah tiap orang.

Kegiatan PUSAKA pada lansia ini sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit hipertensi serta bentuk pengabdian Mahasiswa KKN TIM II UNDIP yang tercermin dalam tema KKN yaitu SDGs (Sustainable Development Goals) dalam point ke-3 yakni kehidupan sehat dan sejahtera.

Program multidisiplin ini dilakukan disela sela kegiatan posyandu. Dimana pertama lansia datang lalu diarahkan untuk menimbang berat badan kemudian dicatat oleh petugas posyandu, setelah itu para lansia diintruksikan duduk dan mendengarkan mahasiswa KKN melakukan penyuluhan mengenai apa itu hipertensi, faktor, penyebab, dampak, cara mengatasi serta bagaimana cara menjaga pola makan yang sehat agar terhindar dari penyakit hipertensi.

Selain itu, mahasiswa KKN menampilkan video yang berisi apa saja makanan yang dilarang dan makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi dalam pencegahan hipertensi.

Para Lansia sangat antusias mendengarkan materi-materi yang disampaikan, dibuktikan dengan respon yang cepat dalam menjawab semua pertanyaan yang diberikan dengan benar. Setelah itu rundown dari acara tersebut melakukan senam kardio. Dalam memeriahkan acara, mahasiswa KKN TIM II UNDIP memberikan reward kepada 5 lansia teraktif.

” Kegiatan daripada acara ini tak hanya penyuluhan dan senam kardio saja, namun juga diadakan pengecekan hipertensi dengan alat tensimeter atau sfigmomanometer,”

Kemudian angka sitolik dan angka diastolik dicatat pada buku posyandu. Selanjutnya dilakukan skrining serta pemberian obat untuk lansia yang membutuhkan. Pemberian obat tersebut dilakukan oleh bu Ita selaku bidan Desa Wonotunggal

“Antusias para lansia terhadap program yang diangkat oleh mahasiswa KKN TIM II UNDIP ini membuktikan bahwa program PUSAKA memberikan manfaat dalam meningkatkan pemahaman para lansia mengenai hipertensi serta sangat membantu penurunan angka tingginya penyakit hipertensi ,” ujar Bu Niah selaku kader posbindu Dukuh Tegalsari.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.