Belasan Ekor Ayam Modar Akibat Sakit Ngorok

Diantara Belasan Ekor Ayam Petelor Yang Mati Karena Ngorok

Mukomuko, medianasional.id – Akibat tertular penyakit ngorok, belasan ekor ayam ternak warga Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengalami (Midar) alias mati mendadak. Petugas kesehatan hewan di Dinas Pertanian (Dispertan)
Setempat, terpaksa turun langsung ke lapangan untuk melakukan
pengobatan ternak ayam milik warga di Desa Kota Praja Kecamatan Air
Manjunto, Senin (22/4).

Itu dilakukan, setelah mendapati laporan ada belasan ekor ayam petelor milik warga setempat mati yang kuat, dan kuat dugaan akibat terserang penyakit ngorok.

ADVERTISEMENT

“Memang benar, petugas
kesehatan hewan sekarang sedang melakukan pengobatan terhadap ayam petelor di Desa Kota Praja itu,  yang kabarnya banyak yang mati mendadak teeserang penyakit ngorok. Laporan itu saya dapatkan pagi tadi dari pemilik ternaknya langsung. Lantas kami tindaklanjuti dengan mengirimkan beberapa orang petugas kesehatan ke lapangan,” ungkap Plt
Kepala Dispertan Kabupaten Mukomuko,  Heri Prastyono, S.STP, melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Warsiman, S.Pt, ketika dikonfirmasi, Senin (22/4).

Beginilah Salah Satu Usaha Ayam Petelor di Desa Kota Praja

Hasil pengecekan petugaas kesehatan hewan dari Dispertan membenarkan jika belasan ayam yang mati itu positif terserang penyakit ngorok. Untungnya petugas langsung memberikan pengobatan terhadap ratusan ekor ayam petelor yang masih hidup. Kata Warsiman,  “Misalnya mengalami keterlambatan memberikan laporan, tidak menutup kemungkinan bakal ratusan ayam petelur itu bakal mati, katanya.

Dijelaskan Warsiman, penyakit ngorok yang menyerang pada ternak ayam ini, ada beberapa penyebab. Mulai dari perubahan iklim panas ke dingin (hujan),
sanitasi kandang kurang memadai, kebersihan kandang kurang, dan faktor lainnya. Namun
dari hasil pemeriksaan petugas di lapangan, ternyata yang
melatarbelakangi penyakit ngorok ini datang dan menyerang pada terbak
ayam akibat kondisi kandang ayam tidak bersih.

“Dan banyak ditemukan
serakan kotoran ayam yang berceceran. Bahkan di sekeliling kandang, becek akibat
sanitasi pembuangan air tidak baik. Kalau kualitas kandang, sudah
mumpuni hanya kebersihan saja yang tidak diperhatikan,” ungkapnya.

Pengobatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan hewan sekarang
ini, lanjutnya, bukan bersifat permanen.

“Pengobatan itu hanya besifat sementara, supaya ayam yang masih sehat tidak terkena penyakit ngorok.
Ada salah satu upaya yang akurat, dian yakni  harus dilakukan oleh pemilik ternak itu sendiri, dengan cara menjaga kandang ayam tetap bersih dari kotoran, serta sanitasi pembuangan air limbah kandang harus lancar,” tutup Warsiman. (Aris)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.