ASN Eselon II Kena Semprot Bupati Boalemo Saat Apel

Gorontalo139 Dilihat

Gorontalo, Medianasional.Id – Diawal Apel ASN Pemkab Boalemo setelah lebaran Idul Fitri 1441 H Bupati Boalemo, mengatakan semuanya kurang ajar dan munafik. Bahkan lebih banyak hanya ABS (Asal Bapak Senang). Hal ini disampaikan Bupati Boalemo, Darwis Moridu, di hadapan para ASN Eselon II, III, IV dan staf, Honor, PTT Pemkab Boalemo pada apel perdana pasca cuti bersama Idul Fitri 1441 H, Selasa (26/5/2020), di Kompleks Kantor Bupati Boalemo.

ADVERTISEMENT

Selama menjabat Bupati Boalemo, Darwis Moridu memang sering mengeluarkan kata -kata yang tidak elok dengan nada emosi kepada siapapun yang ada di hadapannya, terutama para ASN.

Pada apel perdana pasca cuti bersama Idul-Fitri 1441 H yang sedianya menjadi momen silaturahmi untuk saling maaf-memaafkan, ternyata tak berlaku bagi Darwis Moridu. Ia kembali tak mampu membendung amarahnya, tanpa seorang pun tahu apa yang menjadi pemicunya.

Kemarahan berapi-api yang terlontar dari seorang bupati yang akan mengakhiri masa jabatan kurang lebih 2 tahun ini, belakangan sudah menjadi kader PDI-P itu. Hal ini terekam secara voice dan tersiar di sejumlah media sosial.

Dengan gaya berapi api, Darwis Moridu meluapkan emosinya dengan menyoroti berbagai masalah yang diduga membuatnya merasa tidak nyaman, yakni terkait ASN.

Di mata Darwis Moridu, ASN Pemkab Boalemo (terutama eselon II) seolah-olah menjadi “musuh bebuyutan” yang tak pernah akur dan rukun, yakni sejak awal dirinya menjabat orang nomor satu di daerah yang berjuluk “Damai Bertasbih” itu.

Karena merasa saling “bermusuhan”, maka boleh jadi ini pula yang menjadi alasan mengapa Darwis Moridu kerap berulang-ulang melakukan mutasi dan nonjob ASN, sehingga Darwis pun sempat dijuluki “Panglima Mutasi”.

“Ada ASN yang baru saya non-job coba-coba untuk ke PTTUN. Silakan ke PTTUN, (tapi nantinya) tetap kembali ke saya. Silakan, berarti itu golojo (gila) jabatan itu ASN,” kata Bupati Darwis Moridu dalam rekaman yang beredar tersebut.

ASN yang kena mutasi maupun non-job, menurut Darwis, itu dilakukan sesuai ketentuan yang ada. “Namun jika ada ASN yang tidak menerima mutasi dan non-job tersebut, maka Darwis mengaku tidak takut jika harus dilaporkan dan diproses secara PTTUN maupun melalui KASN (Komisi ASN). “Silakan, saya tunggu di Boalemo, saya tunggu di Alun-alun ini. Mau Lawan Saya? di ujung kuku kalian,” ujar Darwis.

Dalam rekaman tersebut, selain mengungkapkan kebanggaannya berijazah paket C, Darwis Moridu juga mengungkapkan kekesalannya, karena beberapa waktu lalu pernah melakukan mutasi dan non-job, lalu sejumlah ASN “menggugat” ke KASN dikawal oleh salah seorang anggota DPD-RI.

“Di dukung oleh mantan DPRD saya tidak pernah takut, bahkan ada anggota DPD yang ke KASN, tapi saya tidak pernah takut, tetapi (tetap) dikembalikan ke paket C (dirinya),” jelas Darwis.

Bupati melontarkan kebanggaannya sebagai sosok yang berijazah paket C, dan bukan sarjana hukum, tetapi mampu menghukum-hukum sarjana.

Untuk itu, Darwis Moridu pun menantang untuk siap membiayai ASN yang ingin menggugatnya ke PTTUN ataupun ke KASN. “Kenapa, mau lawan saya? Saya kasih uang yang mau lawan sama saya, ini uang urus ke PTUN lapor ke KASN, nanti saya biayai,” cetus Darwis.

Kekecewaan Bupati terhadap ASN eselon II lantaran dinilai tidak loyal dan tidak punya kinerja sebagaimana yang diharapkan. “Eselon dua ini kurang ajar semuanya, tidak maksimal pelayanan terhadap masyarakat, Asal Bapak Senang,” semprot Darwis Moridu.

Darwis bahkan mengungkapkan, ASN eselon II tidak jarang menyiksa eselon III dan IV. “Saya tahu semua. Saya orang open-open Pak, saya orang kontan, kontan membayar orang punya hak, kontan membayar orang punya pembicaraan,” pungkas Darwis.

Darwis Moridu selaku bupati juga menyoroti secara terang-terangan adanya sejumlah ASN yang terlibat dalam permasalahan hutang piutang dengan rakyat. “Sekarang, masih ada juga ASN yang belum menyelesaikan pembicaraan (masalah hutang) dengan masyarakat, sampai hari ini, itu ASN kurang ajar,” katanya.

“Saya tidak main-main, kembalikan uang rakyat (sambil menunjuk Kadis Kesehatan agar memediasi penyelesaian terkait ASN yang diduga mengambil uang rakyat) selesaikan ini hari pak Kadis. Kalau tidak, kalian saya akan non-job ini hari. Jangan bikin malu rakyat Boalemo, jangan bikin malu bupati. Masaa.. ASN pinjam uang di rakyat, sudah terbalik sebenarnya ini,” tandas Darwis.

Kemurkaan Darwis Moridu terkait kinerja dan ulah ASN memang sulit dibendung lantaran selama ini TKD (Tunjangan Kinerja Daerah) bagi para ASN telah dinaikan sebesar 50%, sehingga seharusnya para ASN bisa bekerja secara profesional dengan hasil yang maksimal.

“Saya sudah anggarkan untuk kenaikan TKD kalian 50 persen, ternyata kalian tidak maksimal untuk melayani masyarakat Boalemo. Berarti kalian makan uang haram,” tandas Darwis.

“Tapi insyaAllah mereka-mereka ASN ini bisa sadar adanya kepemimpinan saya dengan pak Anas (Wabup), pasti sadar. Kalau tidak sadar berarti binatang itu namanya,” cetus Darwis.

Reporter : Rh

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.