Oleh : Muh. Kasim Faisal, S.Pd, M.Pd. Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam Alkhairaat Labuha dan penggiat literasi
Kurikulum adalah seperangkat rencana-rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Konsep kurikulum meliputi sebagai subtansi yang dipandang sebagai rencana pembelajaran bagi siswa atau seperangkat tujuan yang ingin dicapai, sebagai sistem yang merupakan bagian dari sistem persekolahan, pendidikan, bahkan masyarakat, dan sebagai bidang studi yang merupakan kajian para ahli kurikulum yang bertujuan.
Konsep dasar kurikulum 2013 adalah sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Kurikulum 2013 disusun dengan mengembangkan dan memperkuat sikap, pengetahuan, ketrampilan secara berimbang. Pendekatan pengembangan kurikulum 2013 adalah competencies-based curriculum bukan standard-based curriculum, dan bersifat tematik-integratif. Dalam pengembangannya mengacu kepada 4 dari 8 standar Nasional Pendidikan: Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, dan Standar Penilaian.
Dewasa ini, ada beberapa program pemerintah guna meningkatkan kualitas mutu pendidikan secara nasional yang sesuai dengan falsafah hidup berkebangsaan. Dimana, dalam salah satu program yang disusun sesuai dengan terwujudnya tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UUD 1945 yaitu diantaranya adalah program sekolah penggerak.
Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.
Adapun program yang tertuang dalam sekolah penggerak yakni Sekolah sebagai kategori yang mengatur dimasa sekarang, dan arahan dimasa akan datang yang didalamnya termaktub contoh pada
- kategori sekarang (ekosistem) yakni sekolah sebagai tugas, pimpinan sebagai pengatur, manajemen sekolah terlalu administratif dan masih ada paud yang belum melibatkan orang tua. Untuk arahan masa depan yakni sekolah sebagai kegiatan yang menyenangkan, pimpinan memberi pelayanan, manajemen sekolah yang kolaboratif dan kompeten serta keselarasan pendidikan di rumah dan keluarga
- Kategori sekarang (guru) yakni sebagai pelaksana kurikulum, sebagai sumber pengetahuan satu-satunya, pelatihan guru berdasarkan teori dan Paud masih menggunakan metode drilling and teacher sentred. Untuk arahan masa depan yakni guru sebagai pemilik dan pembuat kurikulum, sebagai fasilitator dari berbagai sumber pengetahuan, pelatihan guru sebagai tindakan praktik serta paud kompetensi meliputi pedagogik dan sosio-emosional.
- Kategori sekarang (pedagogik) yakni siswa sebagai penerima pengetahuan, fokus kepada kegiatan tatap muka, pendekatan bermain dan calistung serta pengajaran berdasarkan pembagian umur. Untuk arahan masa depan yakni pembelajaran berorientasi pada siswa, pembelajaran memanfaatkan teknologi, pendekatan bermain adalah belajar, bermain dan sesuai konteks serta pengajaran berdasarkan level kemampuan siswa
- Kategori sekarang (kurikulum) yakni pengembangan linear, kurikulum berdasarkan konten, fokus pada kegiatan akademik serta patahan antara kurikulum paud dan SD. Untuk arahan masa depan yakni perkembangan fleksibel, kurikulum berdasarkan kompetensi, fokus pada soft skill dan pengembangan karakter serta transisi yang mulus dari paud ke SD
- Kategori sekarang (sistem penilaian) yakni penilaian bersifat sumatif/menghukum. Untuk arahan masa depan penilaian bersifat formatif/mendukung.
Dari hasil analisis secara konseptual bahwasanya kurikulum 2013 yang digunakan sebagai sarana pendidikan di Indonesia perlunya ditopang oleh program yang dapat mengembangkan serta mengaktualisasikan tujuan pendidikan bertaraf teknologi dewasa ini seperti yang tertuang pada program sekolah penggerak.
Secara fenomena, pendidikan yang ada di Halmahera Selatan jika dilihat dari segi aktualisasi mutu pendidikan masih menempati urutan terbawah menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Maluku Utara berada pada urutan ke-29 dari 33 propinsi. Posisi Maluku Utara berada di bawah Ambon, Irian dan lain-lain. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa mutu pendidikan yang ada di provinsi Maluku Utara mengalami degradasi yang sangat signifikan, olehnya itu demi meningkatkan taraf pendidikan yang berintegritas perlunya kesadaran secara mendalam oleh pemerintah kabupaten Halmahera Selatan secara khususnya. Dari fenomena tersebut merupakan tanggung jawab kita bersama dalam mengembangkan sumber daya manusia yang ada di Halmahera Selatan dan pada khususnya dinas pendidikan dan kebudayaan sebagai lembaga pemerintahan dalam mengambil kewenangan sebagai penanggung jawab penuh generasi.
Sebagai salah satu syarat terlaksananya nilai-nilai kurikulum yang merupakan landasan pacu demi kemajuan peradaban di kabupaten Halmahera Selatan diperlukan sebuah solusi yang komprehensif dan dalam dilaksanakan secara praktis dan teoritis. Dimana keberlakuan program sekolah penggerak dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk meningkatkan sumber daya manusia secara kontinyu dan dapat dijadikan sebagai bahan diskusi yang urgen.
Olehnya itu, dari desain program sekolah penggerak tersebut dapat membentuk karakter anak yang pancasilais, moderat, agamais dan toleran..!! #Mohon_Ditindak
