Anak Pendeta di Malang yang Diculik Kini Kembali ke Pelukan Sang Ayah

Jawa Timur530 Dilihat


Malang, redaksimedinas.com – Peristiwa penculikan bocah perempuan berumur 3 tahun anak seorang pendeta di Sukun Malang akhirnya berujung bahagia.

Si kecil Gracella Narwastu Anwar (3) dikembalikan kepada ayahnya, Choirul Anwar, Minggu (11/2/2018) malam.

Tembel, panggilan Choirul Anwar, membenarkan anak perempuannya telah kembali dalam pelukannya.

“Ya semalam dikembalikan. Seperti yang saya duga siapa yang ngambil,” ujar Tembel kepada redaksimedinas.com, Senin (12/2/2018).

Tembel menyebut anaknya diambil mantan istrinya yang juga ibu kandung Grace.

Grace kembali setelah ada pendekatan dari polisi kepada keluarga mantan istri Tembel.

“Polisi yang bekerja. Akhirnya anak saya bisa kembali,” tegasnya.

Siapa pelaku penculikan bocah dari Bandulan Krajan itu dari awal nampaknya sudah diperkirakan oleh sang ayah.

Setidaknya dari keberanian para pelaku yang mengambil bocah cantik itu di kamar dalam rumah, sudah bisa ditebak jika pelaku memahami kondisi di dalam rumah tempat terjadinya penculikan (TKP).

Penculikan itu terjadi di rumah Choirul di Bakalan Krajan No 2 pukul 09.30 Wib, Sabtu (10/2/2018).

Ketika itu anaknya bersama dua orang pembantu di rumah itu Rianah (53) dan Winardi (62)

“Sekitar pukul 09.30 Wib, datang seseorang mengetuk pintu rumah itu. Bilangnya nyari bapak. Katanya mau ngelamar kerja karena ada lowongan pekerjaan. Ketika itu bapak tidak ada di rumah, jadi dia pergi,” ujar Rianah.

Tamu perempuan itu lantas pergi. Rianah meneruskan pekerjaannya mengurusi Grace yang selesai ia mandikan. Sedangkan Winardi juga meneruskan membersihkan lantai rumah.

Winardi menambahkan, ia mengetahui tamu perempuan itu meninggalkan rumah dan berjalan menjauhi rumah sampai berjarak 35 meter. Kedua orang pembantu ini tidak curiga. Mereka sama-sama meneruskan pekerjaan rumah.

Ketika itu pintu depan sedikit terbuka karena Winardi sedang mengepel lantai. Tiba-tiba perempuan yang sebelumnya bertamu, kembali datang. Kali ini tidak sendiri. Ia bersama satu lagi perempuan.

Satu orang perempuan memakai jilbab, dan satu lagi memakai helm.

Perempuan yang memakai jilbab merupakan perempuan yang kali pertama datang, sedangkan yang memakai helm yang menemani kemudian. Keduanya menerobos masuk rumah Choirul.

Keduanya langsung mendatangi kamar Grace dan keduanya menarik Grace. Grace ketakutan dan berteriak minta tolong sambil berujar ‘tolong nek, takut nek’.
Sebutan Nenek merujuk kepada Rianah.

Grace memanggil perempuan itu nenek, karena yang merawat bocah itu sehari-hari. Rianah sontak kaget tapi berusaha mempertahankan Grace. Rianah berusaha menarik Grace dari cengkeraman penculiknya. Peristiwa itu dilaporkan ke Polres Malang Kota pada Minggu (11/2/2018).

Saat ini Tembel dimintai keterangan di Unit Pemeriksaan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Malang Kota. (nrt)

ADVERTISEMENT

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.