Wakil Bupati Suyono Jadi Pembina Upacara Hari Kesehatan Nasional

Batang63 Dilihat

Batang, medianasional.id
Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, diberbagai daerah di seluruh Indonesia memperingati kegiatan dimasing – masing instansi terkait, demikian juga di Pemerintah Kabupaten Batang juga memperingatinya.

Kesehatan adalah sebagai kebutuhan dasar bagi setiap individu dan warga masyarakat, maka harus ditangani dan di perhatikan secara optimal, agar sesuai dengan standar operasional.

“Demi menjaga kesehatan masyarakat, maka pemangku kebijakan di dinas kesehatan Batang harus bisa meningkatkan kesejahteraan dibidang kesehatan,” Ucap Wakil Bupati Batang Suyono usai menjadi pembina upacara Hari Kesehatan Nasional tingkat Kabupaten Batang.

Dalam rangka mencapai hidup sehat dan sejahtera bagi warga masyarakat, maka Dinas kesehatan Kabupaten Batang memiliki sumber daya manusia yang unggul, dan selalu memberikan edukasi untuk menjadi manusia yang sehat dengan mensosialisasikan pola hidup sehat kepada warga masyarakat di wilayah Kabupaten Batang.

Lebih lanjut Wakil Bupati Suyono juga mengapresiasikan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Batang baik Puskesmas ataupun Rumah Sakit Umun Daerah yang telah berupaya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan baik dan kita selalu akan melakukan pantauan dan perbaikan kinerja terus menerus.

“Stanting terus kita tekan, dan bukan hal yang mudah harus ada kepdulian dan sinergi dari semua stakeholder sehingga bisa turun hingga nol persen,” katanya.

Suyono juga mengapresiasi kinerja dinas kesehatan baik di Rumah Sakit maupun di Puskesms yang sudah secara optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan.

“Saya selalu turun ke Puskesmas dan Rumah Sakit untuk melihat secara langsung pelayanan dan opinimi masyarakat tentang kepusan terhadap layanan publik. Jangan sampai masyarakat tidak terlayani dengan baik sesuai dengan SOP,” Harap Wakil Bupati Suyono.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang dr Hidayah Basbeth mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita kerjakan terutama stanting.

“Stanting masih 25 persen jadi harus kerja keras untuk menurunkan angka stanting,” kata dr Hidayah Basbeth.

Adapun untuk angka kematian ibu hamil dan melahirkan mengalami penurunan dari tahun yang lalu mencapai 20 orang, tahun 2019 di bulan Oktober angkanya 11 orang. Pemkab terus upayakan dengan inovasi baru untuk menurunkan angka stanting dan AKI.

“Dana Desa jangan hanya untuk infrastruktur tapi juga dialokasikan pembuatan jamban, pembuatan poliklinik desa dan pemberian makanan tambahan terhadap balita, ibu hamil untuk membantu menurunkan angka stanting dan AKI untuk kesejahteraan warga masyarakat,” Pinta dr Hidayah Basbeth.

Reporter : Puji_L

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.