Guna Penghargaan Terhadap Pendidik Bupati Asip Berikan Arahan Untuk Mengenakan Seragam Kebesaran Setiap Tanggal 25 Bagi Keluarga Besar PGRI

Uncategorized127 Dilihat

Kajen, medianasional.id Silahkan setiap tanggal 25 jajaran Keluarga Besar PGRI di Kabupaten Pekalongan untuk mengenakan seragam kebesarannya, guna untuk mengingatkan kembali bahwa kita adalah guru Republik Indonesia yang bertanggungjawab untuk mencerdaskan anak didik khususnya di Kabupaten Pekalongan.

Demikian seruan Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si seusai membacakan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada upacara Hari Guru Nasional dan HUT ke-73 PGRI di alun-alun Kajen, Senin (26/11/2018) pagi.

Upacara dihadiri Wakil Bupati Pekalongan Ir. Hj. Arini Harimurti, Ketua DPRD Dra. Hj. Hindun, MH beserta para unsur Forkompinda, Sekda Dra. Hj. Mukaromah Syakoer, MM beserta para Asisten, para Staf Ahli dan para Kepala OPD se Kabupaten Pekalongan. Upacara diikuti oleh seluruh guru SD dan SMP se Kabupaten Pekalongan.

“Momentum Hari Guru dan HUT PGRI ini mari kita jadikan titik balik untuk memupuk kesadaran bagi semua, membangun sinergi dan membangun kebersamaan guna meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Pekalongan, ” ajak Bupati

Bupati menuturkan bahwa para guru bukan hanya bekerja di ruang kosong atau ruang hampa saja, akan tetapi bekerja di sebuah ruang yang memungkinkan terjadi sebuah proses akselerasi, proses transformasi, dan proses dinamisasi untuk pengembangan kualitas diri.

“Untuk itu sangat memungkinkan dan saya yakin dan percaya, InsyaAllah kualitas pendidikan kita semakin membaik,” tegas Bupati

Kepada para guru di Kabupaten Pekalongan, Bupati telah berpesan untuk secara bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Pekalongan.
Kata Bupati, masih ada dua persoalan besar terkait pendidikan yang harus segera diselesaikan.
Yang pertama, tutur Bupati, mengenai masih adanya kesenjangan atau disparitas kualitas pendidikan antara daerah atas dengan daerah bawah.

“Kepada para guru, para pendidik di daerah atas, jangan khawatir Pemerintah Kabupaten Pekalongan akan memberikan afirmatif kebijakan agar para guru/pendidik betah.
Bahkan bagi guru yang masih bujang/gadis apabila akan menikah, Kemenag akan menggratiskan surat-surat nikahnya,” ujar Bupati.

Yang kedua, masih menurut Bupati, karena daerah atas masih sangat terbatas infrastruktur pendidikannya, Pemkab Pekalongan berkomitmen agar sekolah-sekolah yang ada di daerah atas akan dilengkapi infrastruktur pendidikannya agar tidak terlalu jauh ketinggalan dengan sekolah-sekolah yang ada di daerah bawah.

Kemudian Bupati menekankan, tugas para guru yang ada di daerah bawah tidak lebih berat yakni harus terus-menerus berjuang agar strata atau grade kualitas pendidikan Kabupaten Pekalongan di tingkat Provinsi Jawa Tengah semakin baik.

Bupati mengungkapkan bahwa pihaknya selalu mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar para guru ada proses-proses pembelajaran yang tiada henti-hentinya. Hal ini karena abad 21 seperti mandat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI yang mengindikasikan bahwa kita semua harus menjadi pendidik yang menguasai betul profesionalisme dalam bidang pendidikan.

“Hari ini kita tidak boleh main-main lagi karena harapan, cita-cita masyarakat begitu tinggi. Maka harus kita jawab hanya dengan satu kata yaitu profesionalisme. Kalau kita tidak mampu menghadirkan profesionalisme di Kabupaten Pekalongan ini, walaupun sudah ada zonasi, maka tidak menutup kemungkinan anak didik kita yang cerdas-cerdas bisa akan lari lagi,” terangnya.

Oleh karena itu, Bupati mengajak seluruh stakehorlder bidang pendidikan untuk bersama-sama menjaga, kemudian sistem zonasi kita manfaatkan sebagai sebuah peluang untuk mendapatkan input anak didik yang nomor satu yang premium, sekaligus untuk mengangkat prestasi pendidikan kita di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Kontributor : Syahrian Yasir

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.