Tidak Disangka Ahli Persenjataan Indonesia Berasal Dari Sukoharjo IV Pringsewu

Pringsewu193 Dilihat
Pringsewu, Medianasional.id – Siapa mengira dari sebuah desa kecil di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung muncul seorang tokoh besar yang dikagumi bukan saja di level nasional namun juga internasional. Seorang ahli di bidang persenjataan militer, dan bahkan mendapat julukan sebagai Mpu Senjata Indonesia.
Adalah Kolonel Infanteri (Purn) Pieter Hermanus VL, putra asal Pekon Sukoharjo IV, Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu. Pieter Hermanus atau bernama lengkap Pieter Hermanus Van der Linde dilahirkan dari pasangan Francois Emile Van der Linde dari Sukoharjo IV dan Maria Magdalena Sarmi binti Marto Dikromo dari Gadingrejo.
Ia dilahirkan oleh ibundanya di Rumah Sakit Xaverius (sekarang RSUD Pringsewu lama) pada tanggal 21 Februari 1941 dengan pertolongan seorang suster asal Perancis yang saat itu bertugas di Pringsewu.
Pieter Hermanus mengenyam pendidikan di SD Xaverius Tanjungkarang pada tahun 1950. Namun sebelum ayahnya pensiun, sekeluarga pindah ke Gadingrejo, sehingga Pieter meneruskan pendidikannya di SR Gadingrejo. Setelah lulus SR Gadingrejo ia melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Tanjungkarang, dan setelah itu melanjutkan ke SMA Negeri Tanjungkarang.
Terkait kedinasannya di TNI-AD, diawali dengan masuknya ia di pendidikan militer sebagai taruna pada tahun 1961 dengan pangkat pertama adalah Prajurit Taruna. Kemudian ia masuk di Sekolah Khusus Infanteri Cimahi pada tahun 1965 selama 9 bulan. Peters yang memiliki NRP 20360 pensiun dari TNI pada tahun 1996 dengan pangkat Kolonel Infanteri dengan jabatan terakhir adalah Sekretaris Direktur PINDAD.
Pieter Hermanus dikaruniai empat orang anak dari perkawinannya dengan Kartini, yang juga seorang perwira wanita TNI-AD dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal TNI yang sebelum pensiun menduduki jabatan sebagai Pati Ahli Dikbud Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta. Ke-empat anak Pieter Hermanus masing-masing adalah Ondre Hermanus, Marta Hermanus, Jimmy Hermanus dan Terry Hermanus. Salah satu prestasi Pieter di PINDAD adalah membuat dan mengembangkan senjata SS2.
Keahlian Pieter Hermanus sebagai seorang ahli persenjataan, tentunya tidak mengherankan jika melihat latar belakang Pieter. Bisa jadi keahlian dan bakat tersebut diwarisi dari ayahnya yang juga seorang ahli senjata. Ayahnya adalah Francois Emile Van der Linde. Sang ayah sendiri, memiliki 19 anak dari dua istrinya. Dari istri pertama yang bernama Josephine Wilhelmina, Francois Emile Van der Linde dikaruniai 10 anak, sedangkan dari istri keduanya Maria Magdalena Sarmi, dikaruniai 9 anak, termasuk dirinya.
Diwawancarai saat berkunjung ke kediaman Wakil Bupati Pringsewu, Rabu (28/10/20), Pieter Hermanus didampingi sang istri dan putranya Jimmy Hermanus serta adiknya Richard Van der Linde, ia menceritakan sekilas tentang perjalanan ayahnya hingga menetap di  Sukoharjo IV, Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu.
Ayah Pieter Hermanus, Francois Emile Van der Linde sejak muda memang senang dan tertarik dengan senjata. Saat itu, Van der Linde berangkat dari Solo pergi ke Menggala Lampung, tepatnya di daerah Bujungtenuk. Di kota tersebut, ia diberikan nama oleh orang Lampung di Menggala dengan nama Abdul Rahman, disebabkan orang setempat kesulitan jika memanggil namanya yakni Francois Van der Linde. Singkat cerita, sampailah ia di Sukoharjo IV, Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu dan menetap di desa tersebut hingga akhir hayatnya.
Francois Emile Van der Linde ini, meskipun seorang Belanda, ia juga seorang anggota TNI pada saat itu. Kenapa ia bisa bergabung dengan TNI dan bukan bergabung dengan tentara Belanda?
Dijelaskan Pieter Hermanus, bahwa ayahnya bisa bergabung dengan tentara Indonesia karena ia adalah anggota Indische Partij (IP) pimpinan Dr.Douwes Dekker yang memihak dan membantu perjuangan Indonesia. Keahliannya di bidang senjata tersebut didedikasikan untuk bangsa dan negara, termasuk saat berjuang bersama Darius Silitonga di daerah Sukoharjo IV. Berkat peluru buatannya pula, Darius Silitonga berhasil menghalau dan menembaki pesawat tempur Belanda dari Bukit Wungkal Sukoharjo IV (sebagian orang saat ini menyebut dengan sebutan Bukit Silitonga).
Bukit Wungkal inilah yang sedang direncanakan akan dijadikan sebagai destinasi wisata alam dan sejarah di Kabupaten Pringsewu. Terkait hal tersebut, Wakil Bupati Pringsewu Dr.H.Fauzi, SE, M.Kom., Akt., CA, CMA saat menerima kunjungan Keluarga Besar Francois Emile Van der Linde yang dipimpin Peters Hermanus menyambut baik hal tersebut.
Dikatakan Fauzi, didampingi anggota DPRD Pringsewu Sagang Nainggolan, Perwira Penghubung Kabupaten Pringsewu Mayor CPM Eva Yuniar Kamal, Kadispora dan Pariwisata Jahron, S.Pd., Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Ir.Suheriyanto, Kadis Kominfo Samsir Kasim, M.Pd.I, Danramil 04 Pringsewu  Kapten Maman, serta Kapekon dan pamong setempat, bahwa Pemkab Pringsewu saat ini sedang giat-giatnya membuka daerah wisata. Menurutnya, Pringsewu ini bukan hanya milik warga Pringsewu saja, tapi milik seluruh masyarakat Lampung.
Disampaikan Wabup bahwa dalam waktu dekat Pemkab Pringsewu akan segera menetapkan desa-desa wisata di Kabupaten Pringsewu. Ia meminta pihak Kecamatan dan Pekon Sukoharjo IV agar membuat usulan kepada Bupati agar Pekon Sukoharjo IV juga dapat ditetapkan sebagai Desa Wisata karena faktor sejarah. Menurutnya, jika sudah ditetapkan sebagai Desa Wisata, Kepala Pekon dapat mengajukan usulan bantuan dana kepada Pemkab Pringsewu untuk mengembangkan kepariwisataan tersebut. (*/ Prokopim Kab. Pringsewu)
Editor    : Jumadi

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

1 komentar

  1. Sampai saat ini, putra putri alm Bp.Kol. inf Darius Silitonga masih ada lengkap menetap di perumahan Pati hankam Cidodol Kebayoran lama Jakarta