Warga Tak Keberatan Dengan Adanya Keberadaan Gedung Sekolah PG/TK Al-Husna Lawang View

PG/TK Islam Al Husna Lawang.

Lawang, medianasional.id – Isu dan dugaan bahwa kegiatan belajar mengajar di gedung sekolah PG/TK Islam Al Husna Lawang terancam akan ditutup kegiatanya ternyata tidak benar. Hal itu terjawab pada hasil rapat warga perumahan Lawang View, Kelurahan Lawang, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang pada Sabtu, (12/09/2020) malam.

Rapat musyawarah yang dilaksanakan di musollah RT07 RWXIII Komplek perumahan Lawang view tersebut, selain di hadiri sekitar 50 warga juga turut hadir di tengah forum yakni Murtaji selaku Lurah Lawang, Babinsa Koramil Lawang, Babhinkamtibmas Polsek Lawang dan Muhammad Mahfud selaku Pengurus TK Islam Alhusna serta Ormas Pemuda Pancasila (PP) PAC Lawang turut hadir membantu penjagaan keamanan.

Murtaji (kopyah hitam) selaku Lurah Lawang didampingi Ketua PAC Lawang dan tim media.

Alasan keananan, palang pintu pos penjagaan (portal) menjadi bahan pembhasan dalam musyawarah dan kedepan disepakati akan diganti dengan portal elektrik. Selain terkait keamanan, yang menjadi pokok pembahasan, kenyamanan dan ketertiban termasuk keberadaan gedung sekolah PG TK Islam Al Husna serta kegiatan belajar mengajarnyapun juga tidak lepas dari pembahasan dalam musyawarah warga tersebut. Mengingat keberadaan gedung sekolah tersebut memang berada ditengah lingkungan perumahan.

Namun demikian, perasaan cemas warga serta wali murid PG TK Islam Al Husna Lawang yang tidak menghendaki sekolah di tutup kini dapat menghela nafas lega. Pasalnya gedung sekolah serta kegiatan belajar mengajar tetap di ijinkan dan warga tidak meminta sekolahan di tutup namun dengan beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh pihak sekolah. Hal ini disampaikan oleh Murtaji usai musyawarah.

Warga perumahan saat menghadiri rapat di Mushola RT07 RWXIII Komplek perumahan Lawang View.

“Yang jelas warga tidak ada keinginan menutup sekolah, artinya sekolah tetap bisa beroperasi. Gedung sekolah akan tetap berdiri, Akan tetapi dengan beberapa syarat ketentuan, antara lain tidak menambah lokasi (bangunan), tidak menambah kuota murid serta tidak mengijinkan pengantar masuk komplek demi kenyamanan, ketertiban dan keamanan lingkungan,” ujar Murtaji.

” Saya selaku Lurah, demi tetap berlangsungnya kegiatan belajar mengajar,  saya akan turut mencari solusi terbaik bekerja sama dengan pihak terdekat untuk mencari lahan untuk parkir agar tidak berceceran di jalan,” lanjutnya.

Saat disinggung terkait sekolah lain, Murtaji menjelaskan, ketentuan ini untuk semuanya tanpa terkecuali, hal tersebut juga berlaku untuk sekolah lain.

“Ini sama, sekolah lain juga kita minta demikian, agar adil dan tidak tebang pilih. Kalau soal gedung sekolahnya gak masalah, orang di perum-perum lain seperti Bani Hasim, di Sukarno Hatta itu juga berdiri sekolahan di tengah-tengah pemukiman warga,” pungkasnya.

Dengan demikian kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan kondusif dan tanpa menimbulkan polemik di kalangan warga masyarakat sekitar.

Reporter : TIM

Editor : nrt

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.