Warga Banjarpanepen, Sumpiuh Gelar Ritual Kungkum Kali Cawang

Purwokerto226 Dilihat

Banyumas, medianasional.id – Menjelang tengah malam warga Banjarpanepen dan sekitarnya berkumpul ramai-ramai di tepian Kali Cawang, di bawah bulan purnama mereka menunggu tepat pukul 00.00 WIB untuk bersama-sama melakukan kegiatan kungkum di kali cawang. Ritual kungkum tersebut dipimpin oleh sesepuh setempat.

Sungai Cawang yang berlokasi di Desa Banjarpanepen, sudah mempunyai tradisi dan menjadi lokasi wisata budaya. Malam itu sudah terlihat hiasan janur kuning dan obor untuk penerangan ketika melakukan kungkum.

Panitia juga telah menyiapkan bunga tujuh rupa untuk disawurkan di Kali Cawang, saat warga melakukan kungkum bersama. Saat prosesi kungkum seluruh lampu penerang dimatikan. Peserta melakukan tapa bisu saat berendam bersama itu.

Sesepuh adat Jagabudaya, Lamus (59) mengatakan, tradisi berendam di sungai tersebut sudah dilakukan secara turun temurun. Namun upacara adat itu sempat berhenti sekitar tahun 1980-an.

“Sejak tahun lalu dihidupkan lagi, dan dilakukan setiap tanggal 15 bulan Sya’ban atau Sadran masyarakat berkumpul di Kali Cawang untuk berendam bersama,” kata Lamus.

Masyarakat setempat percaya kalo mereka memiliki hati yang bersih akan mendapatkan khasiat yang luar biasa dari sang pencipta.

Pada masa lalu, tempuran Sungai Cawang ini menjadi tempat bersemedi para pesohor dan penganut kepercayaan kejawen. Mereka mengheningkan cipta untuk memohon petunjuk dari Yang Maha Kuasa.

“Konon di tempat ini bersemayam Ki Rantamsari atau Mbah Gendeng. Tapi saya kurang paham asal-usulnya,” ujarnya.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas Turimin mengatakan, tradisi tersebut kini dikemas dalam bentuk atraksi wisata. Tidak hanya menyuguhkan tradisi kungkum kali, warga setempat juga menggarap pasar malam yang menyajikan kuliner khas desa, seperti aneka olahan oyek.

“Kami mengembalikan lagi nilai-nilai tradisi yang dilakukan oleh para tetua. Tentunya dikemas dengan lebih menarik, ada pertunjukan lengger, kidungan, pasar kuliner tradisional dan hiburan kesenian lainnya,” katanya.

Selain menggarap wisata religi dan budaya Kali Cawang ini, pegiat Pokdarwis setempat juga memperkenalkan situs Watu Jonggol. (parsito/dn)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.