Wabup Batang Suyono Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan Sub TPA Limpung

Batang183 Dilihat

Batang, medianasional.id – Tempat pembuangan akhir (TPA) yang dimiliki Kabupaten Batang terancam tidak bisa menampung sampah dari berbagai wilayah di Kabupaten Batang.

Pasalnya TPA Randu Kuning Tegalsari yang merupakan satu-satunya TPA yang dimiliki Kabupaten Batang hampir penuh dan tersisa hanya 5000 meter persegi untuk menampung sampah dari seluruh daerah Kabupaten Batang.

“Kita masih memetakan TPA untuk kecamatan – kecamatan dan solusi mencarikan lahan untuk pembuatan pembangunan Sub TPA,” kata Wakil Bupati Batang Suyono saat meninjau lokasi rencana Sub TPA Desa Dlisen Kecamatan Limpung, Senin (28/5/18).

Lebih lanjut Suyono mengatakan Pemkab sudah melakukan kerjasama dengan Perhutani dalam rangka mengatasi permasalahan sampah, sehingga dua kecamatan rencananya sampahnya bisa di titipkan ke Perhutani dengan pola dan sistem pengelolaan sampah yang modern.

“Pengelolaan sampah modern akan kita pilah – pilah yang sampah organik kita akan jadikan pupuk yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat atau buka tutup, yaitu digali tanahnya, sampah organik dimasukan dan ditutup lagi dengan tanah dan bisa ditanami,” Kata Wabup.

Wabup berharap kepada masyarakat Desa Dlisen Kecamatan Limpung tidak terganggu nantinya dengan keberadaan Sub TPA dengan luasan 2 hektar untuk Kecamatan Limpung, sebelum pembangunan tersebut Pemkab akan melakukan sosialisasi dan komunikasi, kordinasi dengan masyarakat agar tidak salah persepsi dan hal – hal yang tidak diinginkan.

“Untuk akses jalan menuju Sub TPA akan kita perlebar dan untuk  mengangkut sampahnya kita gunakan mobil – mobil kecil, Kata Suyono.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batang Agus Riyadi yang didampingi Kabid Pengelolaan Sampah dan B3M Sofii mengatakan, TPA Randu Kuning Tegalsari luasan Batang lahannya 3 hektar dan 2,5 hektar sudah tidak bisa menampung sampah karena penuh.

“Kemungkinan 2-3 tahun lagi akan penuh karena yang tersisa hanya 5000 meter persegi,” kata Agus Riyadi.

Ia menerangkan setiap harinya sampah yang masuk ke TPA sekitar 200 meter kibik atau setara 40 ton. Maka dari itu kita melakukan pemetaan dan setelah itu kita  mengusulkan kepada Bupati untuk membuat sub-sub TPA untuk menampung sampah dari beberapa daerah.

“Karena TPA hanya satu jadi semua sampah dibuang kesana, kami mengusulkan untuk membuat sub TPA di lima lokasi yaitu Subah, Gingsing, Limpung, Blado dan wialayah Batang sendiri,” paparnya.

Penambahan sub TPA tersebut dirasa perlu karena satu TPA pusat dirasa terlalu jauh untuk ditempuh mobil pengangkut sampah.

“Kemungkinan ada 5000 meter persegi di setiap sub TPA, dan jika dibangun sub TPA bisa menampung sampah sekitar 10 tahun untuk kelima lokasi tersebut,” jelasnya.

Diterangkan bahwa biaya pembuatan sub TPA berkisar Rp 1 miliar namun masih dalam perencanaan. Sehingga masih dikoordinasikan untuk menangani masalah sampah rencana penambahan sub TPA akan terus digodok bersama seluruh kepala desa dan Pemkab Batang.(Son /edo)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.