Batang, medianasional.id Usai melaksanakan senam dua jari bersama Bupati Batang Wihaji dan Wakil Bupati Suyono, puluhan guru wiyata bhakti TK dan SD meminta SK ( Surat Keputusan ).
Kegiatan tersebut masih dalam rangkaian Ngudoroso di Desa Gemuh Kecamatan Pecalungan Selasa (28/8/18).
Pernyataan tersebut terlontar dari guru SDN 3 Desa Gemuh Anik Fitriana yang telah mengabdi 10 tahun menjadi guru wiyata bhakti, karena selama ini diperbantukan mengajar hanya mengantongi SK Kepala sekolah sehingga tidak bisa mendapatkan honnor sertivikasi.
” Saya harap Bupati dapat memikirkan kami untuk mengeluarkan SKnya, karena SK tersebut sebagai syarat mendapatkan NUPTK ( nomor urut pendidik dan Tenaga kependidikan ) untuk mendapatkan honor sertivikasi,” pinta Anik Fitriana
Selain itu, Ia juga berharap ketika nanti ada kebijakan pemerintah pengangkatan PNS, sudah mengantongi SK yang biasanya menjadi persyaratan juga.
Dalam jawabanya Bupati Wihaji mengatakan permasalaha guru wiyata bhakti memang masih kita pikirkan, karena di Batang sejatinya masih kekurangan tenaga pendidik PNS karena banyak guru PNS memasuki masa pensiun.
” Masih dalam kajian dan akan kita konsultasikan ke Kementrian agar dalam saya mengeluarkan SK tidak menyalahi regulasi,” Kata Wihaji
Lebih lanjut, tanpa SK Bupati bisa mengajukan persyaratan semunya, karena sebenarnya wiyata bhakti SK Bupati juga, tetapi melalui SK Bupati tentang perda disatuan pendidikan dengan substansi yang sama.
” Guru Wiyata Bhakti juga yang menggaji juga menggunakan uang APBD ( Anggaran Pendapatan Belanja Daerah),” Kata Wihaji
Di kesempatan teraebut Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono ikuti kenduri bersama, dengan menu nasi jagung dan urap daun ketela pohon yang terjejer rapi di tengah jalan sepanjang 40 meter.
Kontributor : edo
Editor : Puji_Leksono
