Upacara Hardiknas ke-74, Bupati AFU Sampaikan Pidato Mendikbud

Papua58 Dilihat
Hardiknas ke – 74 Tahun 2019 Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati (AFU) saat menyampaikan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Edfendy, Kamis (2/5).

Raja Ampat, medianasional.id– Upacara dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional ke- 74 pada Kamis, 2 Mei 2019 di lapangan komplek pemkab Raja Ampat dipimpin langsung Bupati Raja Ampat, Abdul
Faris Umlati (AFU).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendy dalam pidatonya yang disampaikan Bupati AFU, bahwa sebagaimana kita ketahui, tanggal 2 Mei diambil dari hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara, tokoh pahlawan nasional sekaligus bapak pendidikan nasional. Mudah- mudahan tuhan yang maha pengasih memberi kedudukan yang mulia kepada beliau dan para pahlawan, khususnya para pejuang pendidikan yang telah mendahului kita.

Dikatakannya, sebagaimana telah disampaikan oleh Presiden dalam banyak kesempatan, perhatian pemerintah saat ini mulai bergeser dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan sumber daya manusia. Disini kekuatan sektor pendidikan dan kebudayaan menemukan urgensinya.

Terkait dengan itulah, lanjut AFU tema hari Pendidikan nasional (Hardiknas) tahun 2019
adalah “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan.”

Menurutnya, tema ini mencerminkan pesan penting Ki Hadjar Dewantara terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang syarat nilai dan pengalaman kebudayaan guna membingkai hadirnya sumberdaya-sumberdaya manusia yang
berkualitas,demi terwujudnya Indonesia yang berkemajuan dalam perspektif Kemendikbud pembangunan sumber daya manusia  menekankan dua penguatan,yaitu pendidikan karakter dan penyiapan generasi terdidik yang terampil dan cakap dalam memasuki dunia kerja.

Dalam pendidikan karakter dimaksudkan untuk membentuk insan berakhlak mulia, empan papan, sopan santun,tanggung jawab,serta budi pekerti yang luhur.

Sementara ikhtiar membekali keterampilan dan kecakapan disertai pula dengan penanaman jiwa kewirausahaan. Tentu, semua itu membutuhkan profesionalitas kinerja segenap pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan di tingkat pusat dan daerah.

Lebih lanjut, AFU mengatakan,peradaban dunia berkembang secepat deret ukur, sementara dunia pendidikan bergerak seperti deret hitung. Hadirnya revolusi industri (Four Point 0/4.0) telah mempengaruhi cara kita hidup,bekerja dan belajar. Perkembangan teknologi yang semakin canggih,dapat mempengaruhi cara berpikir,berprilaku dan karakter peserta didik. Peserta didik harus memiliki karakter dan jati diri bangsa di tengah perubahan global yang bergerak cepat. Saat ini peserta didik kita didominasi generasi  yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi,mereka
lebih mudah dan cepat menyerap teknologi terbaru. Hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital dengan 4 sentuhan budaya
Indonesia melalui tri pusat pendidikan: keluarga,sekolah,dan masyarakat. Ketiga pusat pendidikan tersebut harus saling mendukung dan menguatkan. Selaras dengan itu,dalam konteks kebudayaan, posisi kebudayaan sebagai basis pendidikan nasional semakin kukuh dengan disahkannya undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan,serta kongres kebudayaan tahun 2018.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy melalui Bupati AFU
berharap,implementasinya diharapkan semakin meningkatkan ketahanan budaya meningkat pula dalam mengambil peran di tengah peradaban dunia. Penguatan karakter anak juga ditopang dengan hadirnya undang-undang nomor 24 tahun 2009 tentang bendera,bahasa, dan lambang negara,serta lagu kebangsaan. Kecintaan dan kebanggaan pada simbol-simbol negara itu harus ditanamkan agar mampu membentuk generasi yang kuat rasa nasionalismenya dan berjiwa patriot. Kita juga tidak dapat menutup mata terhadap berbagai keterbatasan yang masih ada
dalam proses pembangunan pendidikan dan kebudayaan di tanah air. Kita juga masih sering menjumpai kasus-kasus yang tidak mencerminkan kemajuan pendidikan, betapapun pemerintah senantiasa responsif dalam memecahkan masalah-masalah tersebut selaras dengan paradigma
pendidikan. Kita juga mencatat,anggaran pendidikan kita sekitar 63% (persen) dikelola daerah.

Oleh karena itu, perlu diingatkan terus menerus agar daerah mengambil peran yang lebih aktif dalam memanfaatkan dana APBN  baik melalui Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan memperhatikan kualitas pemanfaatan untuk program-program
prioritas, serta APBD yang menjamin anggaran pendidikan minimal 20% dalam konteks ini, pembangunan pendidikan dan kebudayaan dalam rangka penguatan sember daya manusia yang berkualitas akan berjalan secara optimal manakala pemerintah daerah dan segenap pemangku kepentingan yang ada proaktif dan lebih aktif dalam mendorong kemajuan dunia
pendidikan dan kebudayaan.

Melalui momentum Hardiknas Bupati AFU mengajak, marilah kita konsentrasikan segenap potensi pendidikan nasional yang menitikberatkan pembangunan sumber daya manusia yang dilandasi karakter yang kuat,keterampilan dan kecakapan yang tinggi,sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin kompetitif.

Atas nama pemerintah,Bupati AFU tak lupa,menyampaikan penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya kepada para insan pendidikan dan kebudayaan di seluruh penjuru negeri. Terutama kepada ibu dan bapak pendidik dan tenaga kependidikan di semua jenjang,para penggiat PAUD, penggiat literasi,para tokoh agama,wartawan,dan kontribusi pendidik lainnya, yang telah menyalakan mimpi, memberikan inspirasi,membuka jalan terang masa depan anak Indonesia agar menjadi manusia cerdas berkarakter kuat dan memberikan manfaat bagi sekitarnya.

Demikian pidato tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI,Muhadjir Effendy yang dibacakan Bupati Raja Ampat,Abdul Faris Umlati (AFU).

Usai upacara Hardiknas,acara diisi dengan pembagian sejumlah piala dan hadiah berupa uang dan tabungan kepada pelajar yang telah memenangkan berbagai lomba, diantaranya lomba cerdas cermat, baca puisi,pidato berbahasa inggris, lomba mewarnai, paduan suara,tarian gale-gale, suling tabur dan pemenang lomba karnaval dan yang terakhir lomba pameran yang bertemakan kebudayaan.

Pendidik saat mengikuti upacara Hardiknas ke – 74 Tahun 2019 di Kabupaten Raja Ampat, Kamis (2/5)

Pantauan media nasional upacara Hardiknas ke-74 di ikuti ratusan orang diantaranya Aparatur Sipil Negara (ASN), tenaga honorer,pelajar TK, SD,SLTP, SLTA.

Nampak upacara tersebut dihadiri Kapolres Raja Ampat AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo, puluhan pejabat eselon II,III dan IV di lingkungan Pemkab Raja Ampat,sejumlah anggota Bhayangkari dan Persit didaerah setempat. (Zainal)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.