Tokoh Pembaharu dan Pemikir Islam Di Aceh Abad Ke-20

Aceh, Artikel238 Dilihat

Teungku Haji Muhammad Yusuf

Aceh, medianasional.id – Abu Muhammad Yusuf kruet lintang atau dikenal dengan nama abu kruet lintang, beliau lahir pada tanggal 21 Agustus 1917 didesa kruet lintang, kemukiman rambong payong, peureulak Aceh Timur beliau lahir dari keturunan Ulama. Ayahnya bernama Teungku Ibrahim bin Teungku Mahmud bin Teungku Amin Silang bin Teungku Rampah Tarung bin Teungku Shalahuddin dan Ibunya bernama Ummi Hamidah binti Teungku Mahmud. Abu kruet lintang diumur 10 tahun orang tuanya sudah meninggal dunia dan dia diasuh oleh pamannya.

Pendidikan Abu kruet lintang ini dia belajar di sekolah rakyat (SR) Alue Nireh hanya sampai kelas tiga lalu pendidikan selanjutnya beliau tempuh di dayah, beliau juga belajar membaca Al-Qur’an dan belajar kitab-kitab agama pada pamannya Abu Kruet Lintang belajar ke berbagai dayah hanya untuk menuntut ilmu di berbagai bidang. Ada beberapa dayah temapat belajar Abu Kruet Lintang diantaranya adalah Dayah Cot Pileng dibawah asuhan Teungku Cut Ahamad selama delapan bulan, Dayah Krueng Kalee dibawah asuhan Teungku Hasan Krueng Kalee, Dayah Blang Btee Peureulak dibawah asuhan Teungku Muhammad Ali pada Dayah Balng Btee ini Abu kruet lintang memperdalam ilmu Tauhid, Tafsir, ilmu kalam dan ilmu lainnya selama satu tahun.

(http://acehstories.blogspot.com/2011/05/abu-kruet-lintang. Html?m=1)
Karena pengetahuan tentang agama yang dia miliki akhirnya Teungku Muhammad Ali (pimpinan dayah Blang Batee) menyuruhnya kembali ke Aceh Timur untuk memimpin Dayah Mutaalim sebagai pengganti pamannya yang sudah meninggal. Maka semenjak tahun 1943 mulailah Abu Muhammad Yusuf Kruet Lintang memimpin Dayah Darul Muta’alim beliau bersungguh-sungguh dalam memimpin dayah tersebut hingga samapai diminanti oleh para penuntut ilmu, selain itu juga beliau adalah seorang Ulama kharismatik di wilayahnya yang menjadi panutan masyarakat Aceh Timur itu sendiri.

Sebagai ulama Abu Kruet Lintang adalah sosok orang yang luas cakrawala berpikirnya, beliau merupakan ulama yang santun dan sederhana dalam kehidupannya sehari-hari, beliau juga memiliki pandangan-pandangan hukum yang kuat dan kokoh namun beliau juga menghargai pendapat orang lain. Pada tahun 1963, garu dari Dayah Krueng Kalee yaitu Teungku Hasan Krueng Kalee guru dari dayah ini mengirim surat untuk beliau agar memajukan PERTI di kawasan Aceh Timur, setelah bermusyawarah besar beliau dipilih juga sebagai ketua umum dari organisasi PERTI ini di Aceh Timur.

(https://tarbiyahislamiyah.id/abu-muhammad-yusuf-kruet-lintang-ulama-karismatik-aceh-dan-panutan-masyarakat-aceh-timur/)

Kepedulian Abu kruet Lintang ini terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat lah yang mendorong ia untuk berdakwah dan mengajarkan ilmu pendidikan kearah yang lebih baik karena masih banyak masyarakat yang menyimpang dari ajaran agama islam misalnya terjerumus dalam kesyirikan. Oleh karena itu Abu kruet lintang memulai dakwahnya dengan membenarkan dan membenahi akidah atau keyakinan yang meruapakan prinsip dasar yang harus dipahami oleh setiap muslim.
Abu kruet lintang ini mempunya peranan penting sebagai ulama dan pimpinan masyarakat dalam menegakakn ajaran islam yang benar dan mempersatukan umat dari berbagai perselisihan. Beliau dianggap sebagai guru bagi masyarakat dengan fatwa keagamaan yang bijak dan tanggung jawab dan senantiasa membimbing ke jalan yang benar. Setelah dia melakukan semua kiprah yang besar, maka wafatlah ulama Abu Kruet Lintang ditahun 1985 dalam usia 68 tahun. (http://jaringansantri.com/abu-muhammad-yusuf-kruet-lintang-panutan-masyarakat-aceh-timur/).

Penulis : Trianda Turiska (Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.