Terkait Mandeknya Proyek Jembatan Desa Naga Beralih, Pengelola Proyek Beri Klarifikasi

Kampar, Riau59 Dilihat

Kampar, redaksimedinas.com – Terkait pemberitaan redaksimedinas.com beberapa hari lalu dengan judul “woow, Gawat…!!! Diduga Proyek jembatan desa naga beralih terindikasi ada penyimpangan”. Martias selaku pengelola proyek jembatan tersebut merasa tidak terima dengan apa yang disampaikan Nurhasni Bendahara Desa Naga Beralih. Jadi untuk itu Martias dan Aan mendatangi Kantor Perwakilan Media Nasional Provinsi Riau yang beralamat di Jalan Sisingamangaraja Bangkinang Kota, Selasa (20/03/2018).

 

Martias membantah dan mengatakan kepada wartawan redaksimedinas.com di kantor perwakilan, “bahwa proyek jembatan ini adalah proyek desa yang bekerja sama dengan Aan, karena Aan yang menjalani, saya yang memback up Aan saja. Jadi anggaran dana proyek jembatan ini sebenarnya tidak mencukupi, walaupun bagaimana kami akan cari solusinya agar proyek ini tetap dikerjakan sampai selesai ke depannya. Tapi karena PJ dan bendahara desa Naga beralih itu tidak konsisten, sebab dana proyek ini dikecilkan dan drainase diperbesar biayanya. Jadi anggaran dreanase ltu senilai Rp 185 juta sepanjang 500 meter. Jembatan itu dibuat anggarannya sebesar Rp 135 juta, belum dipotong pajak.

 

Jadi anggaran itu tidak mencukupi karena kami membantu desa Naga beralih untuk menyelesaikan proyek ini, makanya kami kordinasi dengan Pj desa Naga beralih, Syafii serta Nurhasni bendaharanya. Tapi mereka tidak peduli untuk menambah biaya proyek jembatan tersebut. Dan kamipun sangat berharap proyek jembatan ini agar bisa dibantu mereka. Tapi mereka tidak bisa mencari solusi yang terbaik”, ungkapnya.

 

Lanjutnya, “Padahal niat kami selama ini menyelesaikan proyek jembatan itu bersungguh – sungguh untuk menyelesaikan secepatnya. Walaupun kami tidak ada mendapatkan untung, dan sekarangpun malahan sebaliknya, kami rugi dalam pengerjaan proyek jembatan tersebut. Tapi macam manapun tetap akan kami selesaikan secepatnya, karena proyek jembatan itu adalah tanggungjawab kami. Sebab PJ desa Naga Beralih Syafii dan Nurhasni bendaharanya itu orangnya tidak sinkron dengan kepala desa Naga beralih yang baru.

 

Menurut informasi yang kami dapat dari kepala desa Naga beralih yang baru, bahwa kamipun tidak dapat menerima laporan dari PJ Syafii dan bendahara Nurhasni tersebut. Karena dia menekan berbagai masalah, dan berbagai alasan. Tapi proyek Drainase mereka kerjakan itu untungnya sangat besar.

 

Sementara proyek jembatan itu mereka berikan sama kami, Jangankan untung, untuk menyelasaikannya biaya tidak cukup. Maka dari itu kami sangat berharap kepada rekan- rekan wartawan tolong diluruskan pemberitaan ini. Semoga kedepannya kemitraan diantara kita lebih baik lagi,” terangnya.

 

“Perlu untuk diketahui pengerjaan proyek ini akan kami kerjakan dan kami selesaikan secepatnya”, pungkasnya.

Selanjutnya ditambahkan Aan, “bahwa anggaran jembatan senilai Rp 135 juta belum dipotong pajak. Setelah dipotong pajak, anggaran itu sisanya sebesar Rp 95 juta. Jadi kamipun terkejut dengan anggaran sebesar itu, belum lagi ditambah untuk biaya konsultannya. Jadi bersih sampai sama kami untuk anggaran jembatan tersebut sebesar Rp 95 juta.

 

Jadi kami datang ke PJ Desa Naga beralih Syafii, dan Nurhasni Bendaharanya itu, kami minta dibantu agar bisa memberi pinjaman dana dulu, tetapi akan kami ganti uang tersebut, walaupun kami tidak dapat untung disitu sama sekali. Jadi setelah itu kami mengerjakan proyek jembatan ini dengan anggaran yang cukup kecil itu.

 

Karena kami menandatangani surat kerja samanya, setelah satu minggu kami bekerja kami mendapatkan informasi, bahwa pengerjaan untuk proyek drainase sepanjang 500 meter, dengan anggaran mencapai Rp 185 juta. Lalu Kamipun bertanya sama PJ. Syafii dan kepala Desa Naga beralih yang baru sekarang, akan tetapi Syafii tidak mempedulikan kami.

 

Selanjutnya perlu diketahui, bahwa proyek yang kami kerjakan itu memakan biaya yang cukup besar, kalau kita perkirakan proyek jembatan ini dananya sekitar -+ Rp 200 juta. Soalnya merekalah yang menyuruh kami untuk mengerjakannya, merekapun pernah mengatakan akan kita cari solusinya. Rupanya sedang kami tersendat kerja, kami datangi PJ dan bendaharanya malahan mereka menghindar tidak mau berhubungan lagi dengan kami.

 

Jadi begitulah kronologis proyek jembatan itu untuk sementara terbengkali dulu. Karena kami tidak mempunyai anggaran dana untuk melanjutkan proyek jembatan tersebut. Yang ironisnya lagi, sampai saat ini kami hubungi PJ Desa Naga beralih Syafii dan Nurhasni Bendaharanya tidak ada respon sama sekali,” ungkapnya. ( R.  Tambunan)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.