Siapa Yang Bertanggung Jawab Atas Jebolnya Plafon RSUD Pringsewu

Uncategorized80 Dilihat
Pringsewu redaksimedinas.com – Bangunan atap (Plafon) salah satu ruangan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pringsewu Ambrol, sejauh ini belum tau pasti penyebab terjadinya kerusakan bangunan tersebut, kejadian ini fatal meskipun tidak ada korban jiwa atas runtuhnya plafon namun mengingat lokasinya berada di ruang anak anak.
Beruntung kejadian itu tidak ada pasien atau pengunjung rumah sakit yang terkena reruntuhan plafon.
Ada dugaan runtuhnya plafon lantaran tehnis pengerjaanya yang buruk dan tidak mengutamakan kualitas bangunan merupakan penyebab terjadinya rontoknya plafon tersebut.
Dampak dari jebolnya bangunan tentunya berdampak ke pasien ataupun penunggunya, atas kejadian ini akan menimbulkan kecemasan bagi pasien yang sedang menjalankan perawatan di ruang tersebut.
Jika dilihat plafon yang ambrol tersebut, kualitas bahannya memang meragukan, ada baiknya pihak rumah sakit mempertanyakan pada pihak pengembang, jika kualitas sama dengan yang ada diruangan lain maka sangat akan membahayakan keselamatan pasien dan pengunjung rumah sakit, bukanya sembuh dari sakit malah sebaliknya.
Menurut salah seorang petugas rumah sakit yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa mengetahui pagi hari Rabu (8/11/17),pada saat akan membersihkan dilokasi sudah keadaan berantakan bahan material plafon yang runtuh, dan untungnya pada saat plafon ambrol keadaan ruangan sepi tidak ada orang melintas atau berada dibawahnya.
Pada saat dikonfirmasi melalui via telepon seluler Direktur RSUD Pringsewu Dr.Ulinnoha menjelaskan, bahwa dirinya belum mengetahui dikarenakan belum adanya laporan yang masuk, menurut Dr.Ulinnoha kalau dilihat dari pasangan bangunan sudah bagus, kalau soal pasangan plafon dimungkinkan tehnis pemasangannya saja, sedangkan bangunan tersebut adalah objek dari Dinas Kesehatan dan dilaksanakan oleh pihak rekanan, dalam hal tersebut pihak rumah sakit akan melaporkan pada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu.
“Saya akan koordinasi dengan pihak dinas kesehatan,karena saya gak paham pihak pelaksananya, kalau perencanaan saya tahu,dan saya akan lapor ke Dinas Kesehatan apa perintahnya, kalau pihak rekanan itu kewenangannya Dinas Kesehatan” ucap Ulinnoha.(Jum)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.