Seorang Pria di Turen Ditemukan Tewas Dengan Luka Gorok

Jawa Timur120 Dilihat

Malang, medianasional.id – Penemuan seorang laki- laki di dalam kamar yang tewas dengan keadaan luka gorok di leher membuat warga Jl. Kenongosari, Turen terkejut.

Sekitar pukul 06.00 wib, Selasa (24/04/ 2018 ) pagi tadi korban ditemukan meninggal dunia dalam keadaan terlentang di sebuah kamar, bersimbah darah dengan luka pada nadi tangan sebelah kiri, dan leher di sebelah kiri terluka serta tangan kanan gosong.

Kejadian ini terjadi di rumah Subagiyo yang tinggal di Jl. Kenongosari, Gang 3 RT 2 RW 5, Kelurahan Turen, Kabupaten Malang.

Laki- laki yang meninggal dunia di salah satu kamar milik Subagio adalah Mohamad Mashudi (29th) yang beralamat di Dusun Patuk, RT 28 RW 11, Desa Sukolilo, Kelurahan Wajak, Kabupaten Malang.

Kondisi korban yang ditemukan dalam keadaan bersimbah darah dengan luka gorok.

Informasi berawal saat korban pertama kali ditemukan oleh Sriani yang hendak pergi ke kamar mandi, namun Sriani mendengar suara mengorok dari arah kamar belakang.

Kemudian Sriani membangunkan suaminya yakni Subagiyo dan kemudian mereka bersama – sama melihat keadaan korban. Saat dilihat mereka menemukan 1 (satu) bilah pisau yang tergeletak di sebelah kiri korban.

Menurut Subagiyo korban pernah bercerita bahwa akhir-akhir ini sering mendengar suara-suara aneh dalam pikirannya agar bunuh diri namun Subagiyo memberikan saran untuk banyak berdoa.

Korban juga bercerita bahwa ingin melakukan usaha bunuh diri namun Subagiyo melarang. Korban juga pernah bercerita perihal masalah pribadinya yaitu ingin memiliki rumah sendiri agar tidak bergantung kepada orang tua atau mertuanya.

Kematian Mashudi mengundang pertanyaan Fifin Indraningsih (19 th), istri korban yang merupakan warga Desa Ringin Kembar, Kecamatan Sumawe, Kabupaten Malang. Perempuan yang baru satu tahun dinikahi oleh korban ini tak percaya jika suaminya bunuh diri. “Lha kok sampai nekat bunuh diri. Saya tak bisa menyakininya,” ujarnya pada medianasional.id saat menunggu otopsi di RSSA Malang, Selasa siang.

“Kayaknya tidak ada persoalan. Terakhir pulang tanggal 19 April kemarin, dan sempat kasih saya uang belanja sebesar 1,5 Juta rupiah dan malam minggu kemarin tidak pulang bilangnya lembur,” imbuhnya .

Selama ini dengan Subagiyo dan Mashudi bekerja sebagai buruh bangunan. Sebelum di Turen, bulan lalu suaminya merantau ke Sidoarjo juga bersama Bagiyo.

Kapolsek Turen Kompol Adi Sunarto menegaskan kematian Mashudi disebabkan bunuh diri. Dengan menyayat bagian lehernya. “Itu bunuh diri,” tandas Adi saat dikonfirmasi terpisah.

” Dalam hal ini sempat diamankan barang bukti 1 (buah)  pisau dapur bergagang kayu dengan panjang kurang lebih 20 cm ,1 (satu) buah bantal terdapat noda darah,1 (satu) buah kunci sepeda motor, 1 (satu)  buah Dompet warna hitam yang berisi KTP,  1 (buah) STNK kendaraan sepeda motor Vario warna putih Nopol N-3398-IV dan uang sejumlah Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) dan 1 (satu) buah Handphone warna Hitam”, Tutup Kompol Adi Saputro pada medianasional.id.

Serumit apapun masalah yang sedang kita hadapi pasti ada jalan keluarnya. Keputusan yang diambil namun tidak tepat justru akan menambah masalah baru terutama bagi keluarga.(nrt)

Posting Terkait

ADVERTISEMENT
Konten berikut adalah iklan platform MGID, medianasional.id tidak terkait dengan isi konten.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.