Seorang Pemuda di Desa Sokatengah Bumijawa Tega Aniaya Tetangganya Hingga Tewas

Tegal169 Dilihat


Tegal, medianasional.id- Rahman Bihaqi (29) warga desa Sokatengah Dukuh Malar RT 03 RW 01 Kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal, tega menganiaya dan memukul Sudiri (67) menggunakan pipa besi hingga tewas. Kejadian tersebut pada hari Jum’at (14/02/2020).

Awal mula kejadian yang sebenarnya pada saat Rahman baihaqi menyumbat saluran air di samping rumah Sudiri (korban). Tidak terima diingatkan oleh korban Rahman Baihaqi marah dan mengancam.

Setelah usai shalat Jum’at sekitar pukul 13.00 wib, Rahman masih marah lalu kemudian membawa pipa besi mendatangi Sudiri yang tidak jauh dari rumahnya dan merusak bangku yang ada di teras. Sudiri pun keluar untuk memastikan siapa yang merusak bangku tersebut, namun naas Rahman sudah di depan teras rumah dan langsung memukul kepala Sudiri di bagian kanan dengan pipa besi dan spontan langsung jatuh pingsan tidak sadarkan diri.

Istri korban mendengar ada keributan langsung berlari melihat suaminya sudah tidak sadarkan diri di luar rumah dan minta tolong kepada tetangga terdekat. Warga yang mendengar teriakan istri korban, berhamburan melihat kejadian itu dan langsung menolongnya membawa korban ke puskesmas Bumijawa untuk mendapatkan pertolongan pertama, tapi karena lukanya sangat parah dan serius lalu korban dirujuk ke RSUD dr. Soesilio Slawi yang peralatannya lebih lengkap.

di RSUD dr. Soesilo Slawi korban langsung mendapatkan perawatan insentif dan dirongen untuk memastikan luka di kepalanya akibat di pukul pakai pipa besi. Setelah mendapatkan perawatan sehari semalam karena lukanya sangat parah. Korban meninggal dunia pada Sabtu sore (15-2-2020) pukul 16.30 WIB di rumah sakit dr. Soesilo slawi kabupaten tegal.

Istri korban menjelaskan kejadian tersebut kepada awak media pada Selasa (18-2-2020) karena di hari kejadian belum bisa memberi keterangan kejadian itu dikarenakan masih shock.

“Rahman baihaqi membendung saluran air yang bersumber dari mata air di samping rumah saya mas, air itu dimanfaatkan oleh saya dan warga juga dibuat buangan seperti irigasi untuk mengairi sawah. Tapi ditegur oleh suami saya tidak terima dan marah-marah,” jelasnya.

“Setelah sholat jumat Rahman masih marah dan mendatangi rumah saya sambil membawa pipa besi lala memukul bangku yang ada di teras depan rumah, suami saya kaget dan keluar, setelah suami saya keluar Rahman sudah di teras langsung memukul kepala bagian kanan. Tidak sempat menghindar dan langsung jatuh pingsan,” imbuhnya.

Dari salah satu keluarga korban membenarkan keterangan itu, kepada pihak kepolisian dan awak media yang meliputnya.

“Padahal waktu itu ada keluarga pelaku yang melihat kejadian, tapi malah mengompor-ngompori untuk dipukul dan dianiaya. Seharusnya melerai dan melarang juga mencegahnya, malah membiarkannya, saya sebagai pihak keluarga korban sangat menyayangkan perbuatan itu yang mengakibatkan orang tua saya meninggal,” tambahnya.

“Kami (kelurga korban) berharap pelaku diproses yang seadil-adilnya dengan hukum yang berlaku. Masalah ini kami percayakan kepada pihak kepolisian juga di hukum sesuai perbuatannya, dan keluarga pelaku mau bertanggung jawab sepenuhnya kepada korban untuk membiayai semua, diantaranya biaya rumah sakit, mobil ambulan hingga pemakaman dan biaya tahlilan selama empat puluh hari,” ucap keluarga korban.

“Kami keluarga korban sudah mengikhlaskan mungkin ini sudah kehendaknya dan sudah waktunya, pelakupun sudah kami maafkan tapi proses hukum harus tetap berjalan mas,” tambahnya.

Rahman Baihaqi sebagai pelaku pembunuhan sudah diamankan oleh pihak Polres Slawi kabupaten Tegal untuk di proses selanjutnya. (Miran)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.