Sedia Payung Sebelum Hujan, Kabupaten Purbalingga Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana

Purbalingga58 Dilihat

Purbalingga, medianasional.id – Sebagai langkah preventif dalam mengantisipasi serta penanggulangan bila bencana terjadi seperti yang telah diatur dalam Undang-undang, dimana paradigma konsep penanggulangan bencana telah berubah dari responsif menjadi preventif menjadi salah satu alasan Pemerintah Kabupaten Purbalingga menggelar Apel Kesiapsiagaan Dalam Rangka Antisipasi Penanggulangan Bencana Alam di Wilayah Kabupaten Purbalingga Tahun 2020 dengan mengambil tempat di ruas jalan lingkar alun-alun Kabupaten Purbalingga, (27/10/2020).

Kegiatan yang diikuti oleh berbagai unsur elemen penanggulangan bencana dan relawan seperti kodim 0702/Purbalingga, Batalyon 406/CK, Lanud JBS, Polres Purbalingga, BPBD, SAR, PMI, Baznas, PU, Rapi, Orari, Pramuka dan unsur relawan lainnya, kali ini digelar berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena situasi masih dalam masa pandemi Covid-19.
Jumlah peserta apel dibatasi, maupun jarak perorangannya dengan tentunya tetap wajib melaksanakan protokol kesehatan dengan berbagai alat pendukung penanggulangan bencana termasuk kendaraan turut digelar berada di belakang pasukan apel.

Bertindak sebagai Pimpinan Apel adalah Dandim 0702/Purbalingga Letkol Inf Decky Zulhas, S.H., M.Han dengan turut hadir unsur Forkopimda dan para Camat termasuk turut hadir dalam kegiatan ini Pjs. Bupati Purbalingga Sarwa Pramana, S,H., M.Si.

Dalam amanatnya Dandim mengingatkan baik kepada peserta apel maupun kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana yang kemungkinan dapat terjadi.

“Cuaca sudah memasuki musim penghujan, tidak menutup kemungkinan dapat terjadi bencana karenanya diperlukan kesiapsiagaan berbagai perangkat dan unsur elemen yang ada termasuk relawan.
Wilayah Kabupaten Purbalingga dilihat dari tekstur geografisnya sangat memungkinkan dapat terjadi bencana seperti banjir maupun tanah longsor karenanya diperlukan kewaspadaan bersama agar kita semua terhindar dari bencana, bila bencana tersebut terjadi diharapkan keselamatan jiwa menjadi prioritas utama, selanjutnya diharapkan setiap warga dapat saling mengingatkan khususnya yang berada di wilayah rawan bencana dengan memanfaatkan Early Warning System (EWS) tradisonal seperti kentongan atau pengeras suara untuk meminimalisir korban jiwa maupun material bila bencana tersebut terjadi. Tetap waspada dan cermati setiap perubahan dan perkembangan yang terjadi karena adanya perubahan iklim,” pesannya.

Reporter : Bambang

Editor : Tyo

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.