Tiongkok, Medianasional.id – Acara Roadshow virtual dalam bentuk webinar yang diselenggarakan oleh Santri Mendunia Tiongkok dengan tema “Mengenal lebih dekat para entrepreneur Muslim dan aktifitas dakwah di negeri tirai bambu” yang di kooordinatori oleh Anita Kurnia Ilahi banyak mendapat respon positif dari berbagai pihak terutama dengan banyaknya para pendaftar sekitar 150 lebih pada Sabtu (19/9) melalu zoom dan live YouTube.
Acara tersebut di moderatori oleh Suratol Ilmiyah selaku bendahara Muslimat NU tiongkok dan juga mengundang beberapa narasumber yang bergerak di bidang bisnis dan dakwah seperti Bagas Deka Kurtianto, B.E., M.P. (CEO & Founder PT Deka Hikmah Karya), Ahmad Syaifuddin Zuhri (Wakil Rois Syuriah PCINU Tiongkok) ,M Refgy Bachrudin (CEO & Founder PT Laksamana Sukses Mandiri) dan di hadiri pula oleh ketua umum Santri mendunia Moh Abdul Aziz Nawawi.,S.Pd,I.,M.Pd, C.STMI,CT,NNLP, C-SHNI-CH,C.PS.
Dalam pembahasannya , Bagas yang sudah 18 tahun tinggal di Tiongkok menceritakan pengalaman berbisnisnya dan pengalamnya selama tinggal disana.
Tidak lupa pula di akhir pemaparannya beliau berpesan “Jangan mentang-mentang kenal salju lupa indonesia, ingat kopi indonesia tiada bandingnya”
Beliau juga menambahkan pesan untuk para peserta “Weekend produktif selesaikanlah hal-hal kecil untuk mendapatkan hal di kemudian hari”
Sedangkan, Zuhri selaku narasumber kedua membawakan topik terkait aktifitas dakwah di Tiongkok menurut pengalaman beliau. Beliau menyampaikan bahwa berdakwah di tiongkok orang indonesia muslim menyampaikan dengan cara bagaimana kita berperilaku dan bagaiman kita bertindak dengan baik dalam keseharian atau memberi contoh yg baik sehingga kita bisa mendakwahkan diri kita sendiri sekaligus mendakwahkan ajaran-ajaran Islam itu sendiri lewat prilaku kita.
Selain itu juga narasumber terakhir, Refgy menyamapaikan pengalamannya terkait awal mula berbisnis dan alasan memilih berbisnis.
Dari penyampaian para narasumber, respon positif dari para peserta tak kunjung henti dengan melontarkan banyak pertanyaan terkait bisnis dan dakwah di tiongkok .
Beberapa peserta masih mengharapkan kegiatan seperti ini tetep dilanjutkan guna menambah improvment skill para santri di bidang bisnis dan dakwah kedepannya.