Saat Pangeran Edward “Mengunci” Guru Yudo Jepang

Artikel149 Dilihat

Hari itu tepat dimana ketika bunga sakura masih merekah indah di setiap sudut hingga sekitar halaman istana kekaisaran Jepang, moment indah bersama bunga sakura itu dirasakan langsung oleh beberapa orang bhayangkara pilihan yang sedang mengemban tugas Polri untuk studi banding di kepolisian Jepang, salah satunya Ia adalah Pangeran Edward Syah Pernong yang kala itu sedang menjabat Kapolres Metro Bekasi.

Dari banyak rangkaian kegiatan di negeri sakura itu, salah satunya adalah pengenalan beladiri ala Jepang, saat itu Coach Yudo yang sedang memperkenalkan tehnik beladiri untuk para anggota kepolisian jepang secara tak direncanakan mempersilahkan kepada Pun Edward maju, maksudnya untuk sharing pengetahuan, tapi apa yang terjadi, saat keduanya saling berdekatan, Sang Guru Yudo memegang tangan Pangeran Edward kemudian menariknya, kesiap siagaan yang tak pernah lepas dari Sai Batin Kepaksian Pernong itu membuatnya refleks menahan tarikan tangan itu, Pun Edward tak ingin terjadi hal yang merugikan dirinya, karena sifat dari kesatria adalah kesiap-siagaan, dan langsung saja membalas tarikan tangan itu.

Pangeran Edward mengeluarkan guntingan, tekhnik untuk menjatuhkan lawan, menyerang kuda kuda Sang Guru Yudo hingga ia terjatuh terlentang, sambil tetap memegang tangan lalu memutar posisi Sang Guru Yudo menjadi terlungkup kemudian menguncinya. Sang Guru Yudo pun berteriak oke, oke, stop,, ! . Semua yang ada diruang pelatihan itu menghela nafas kemudian tertawa sambil bertepuk tangan. Beruntungnya, moment lucu sekaligus menegangkan itu terekam dalam video dan foto oleh rekan Pangeran Edward.

Didunia kepolisian sosok Jendral Bintang Satu ini memang dikenal bernyali tinggi, tidak sekedar jago kandang tapi dimanapun ditugaskan terbukti berprestasi dalam pencapaiannya khususnya lagi dibidang reserse, karier seorang perwira polisi non akpol yang mampu mencapai pejabat-jabatan strategis.

Pribadi yang tangguh dan bernyali itu sebetulnya tidak datang begitu saja, karena ternyata sejak kecil Pangeran Edward telah dipersiapkan oleh Ayah dan Kakeknya untuk menjadi seorang Sai Batin, mengingat tugas seorang Sai Batin bukanlah hal yang ringan, harus mampu menjadi pelindung dan pengayom bagi masyarakatnya, oleh karena itulah semenjak Pangeran Edward Syah Pernong remaja diajarkan ilmu-ilmu beladiri atau pencak silat.

Pangeran Edward dicarikan guru dari Pendekar- Pendekar terkenal di Sekala Brak pada masa itu, hanya saja guru yang ditunjuk untuk mengajari adalah dari luar Kepaksian Pernong, karena menimbang Pangeran Edward adalah anak Sai Batin atau Putra Mahkota Kepaksian Pernong maka dikhawatirkan nantinya antara guru dan murid tidak sepenuh hati lantaran ada rasa sungkan jika mendidik terlalu keras terhadap calon pimpinan dan anak dari Sultan mereka. Maka akhirnya Pangeran Edward berguru kepada Pendekar Mat Paya dari Bandakh Luppak Way Belunguh dan Mat Umar dari Kedamaian Belunguh untuk belajar silek ( silat ) melayu. Selain dua pendekar tari ada juga Tuyuk Madat dari Gedung Kenali yang menjadi guru silek Pangeran Edward dalam hal jurus Tukkokh Khusia dan Bunuhan.

Pangeran Edward juga mendapat pelajaran ilmu-ilmu batin, yang diantaranya adalah Penggemokh / Penggetak, Penglimunan dan juga Ittakh Selisih. Sedangkan dari kakeknya sendiri mengajarkan tentang Ittakhan Lapahan Zal , untuk mengetahui perhitungan kapan waktu yang tepat untuk berperang atau melawan.

Kemudian saat Pangeran Edward hijrah ke Jogja untuk berkuliah, ia memilih untuk mendalami ilmu beladiri Kempo, dan puncaknya pada sekitar tahun 1978 Pangeran Edward pun mampu berprestasi padai kejuaraan kempo di Jogjakarta sebagai juara 2 beregu.

Bekal ilmu beladiri itulah salah satunya yang membuat Pangeran Edward percaya diri dan bernyali tinggi dalam meniti kariernya di kepolisian, begitu juga khususnya selaku Sai Batin Raja Adat di Kepaksian Pernong Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak sangat berkomitmen dengan pelestarian budaya khususnya tradisi pencak silat di Bumi Sekala Brak, terhitung ada ratusan jumlahnya pendekar silat Kepaksian Pernong saat ini baik yang berada di sekala brak maupun yang menyebar diberbagai tempat, pelatihan pencak silat pun masih terus berlanjut di banyak pekon yang ada diwilayah Kepaksian Pernong. Semoga setiap pemberani dan para pendekar Kepaksian Pernong Sekala Brak mampu meneladani keberanian nyali Sultannya yang dibuktikan dengan prestasi. Amin. (Novan Saliwa)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.