Bandung, redaksimedinas.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Pengelolaan DAS Hutan dan Lahan (BPDAS HL) Citarum-Ciliwung melakukan reboisasi hutan dan lahan melalui penebaran benih kayu sebanyak 4,1 Ton dengan pesawat Helikopter di area lebih kurang 7.100 Ha di Citarum Hulu.
“Benih sebanyak 4,1 Ton tersebut, terdiri dari benih kayu Vinus, Mangli, Kaliangga Merah, Kaliangga Putih dan Suren”, ujar Kepala BPDAS HL Citarum-Ciliwung Ir. Djonli. MF kepada wartawan saat ditemui di acara penebaran benih kayu di Gunung Wayang -Kecamatan Kertasari Kabupaten bandung.
Menurutnya Luas DAS Citarum mencapai 660.000 Ha dari Hulu Cisanti sampai Muara Gembong Bekasi, dengan cakupan lahan hutan hanya 13% yang dikelola oleh pihak Perhutani dan Cagar Alam. Padahal dalam UU tentang Kehutanan dan Tata Ruang harus ada 30% kawasan Hutan. Maka perlu diperluas, agar dapat mengatasi banjir.
“Salah satu memperluas kawasan hutan dan lahan serta merehabilitasi / mereboisasi hutan dan lahan yang rusak, terutama di kawanan perbukitan dan gunung wayang yang sangat sulit tercangkau bila dilakukan penanaman secara manual/ konvensional, maka kita lakukan penebaran benih di udara menggunakan helicopter,” jelasnya.
ebih lanjut Djonli mengatakan, bibit yang ditebar di Citarum Hulu ini, adalah bibit hasil pengolahan diharapkan mampu tumbuh dan berkembang. Bahkan berdasarkan hasil penilitian yang dilakukan oleh Universitas Hasanudin –Makasar, bahwa dari 20.000 benih/biji yang disebar dapat tumbah rata-rata 10%, bearti akan tumbuh sebanyak 2.000 pohon yang akan hidup dalam 1 Ha.Benih yang ditebar sekitar 2 mingguan sudah dapat tumbuh dan hidup, kalau sudah hidup nanti bisa dipelihara. Untuk itu kita menghimbau masyarakat terutama yang berada di Hulu Citarum untuk menjaga agar benih-benih yang hidup di kebun-kebun bapak-ibu untuk dipelihara.
“Selain itu, kita juga bekerjasama dengan pihak Perhutani, penggiat Lingkungan, Budaya dan pemangku pekentingan untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam merawat hutan. Demi, mengembalikan kualitas air Sungai Citarum untuk kebutuhan hidup,” ujarnya.
Share this:
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)