Proyek Drainase APBDes Lubuk Pinang Desember 2017, Diduga Melenceng Dari Spesifikasi

Mukomuko, medianasional.id – Salah seorang warga desa Lubuk Pinang, kecamatan Lubuk Pinang (Lupi) Tamsir (45), menyangkan proyek drainase atau siring irigasi limbah buangan dari rumah tangga masyarakat setempat, diduga menyimpang dari spesifikasi. Karena proyek yang didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) di penghujung tahun 2017. Dengan dana sebersar Rp 213 juta itu, kata Tamsir, seharusnya dilaksana dan dikerjakan sepanjanag lebih kurang 300 meter volume batu kali pasangannya. Akan tetapi pekerjaan tersebut lanjutnya, terpasang hanya sekitar 150 meter lebih dikit.

“Secara kebetulan proyek itu dibelakang rumah saya. Pekerjaan itu dilaksanakan Desember 2017. Pasangan itu semestinya sepanjang 300 meter, diperkirakan sampai pas dibelakang rumah saya. Akan tetapi sekitar separonya sajayang terealisasi batu pasangannya itu.” Ungkap Tamsir, via ponsel belum lama ini.

Lebih lanjut Tamsir menjelaskan, dia telah menanyakan hal itu, kepada Kepala Seksi (Kasi) pembangunan di kantor kecamatan Lupi. Dan jawaban dari Kasi tersebut, memang  titik nol pasangan batu kali tersebut, sepanjang 300 meter dari belakang rumah (Tamsir, red) sampai ke rumah Made Rubiah. Dikatakan Tamsir lagi, dirinya-pun telah melapor kepada salah seorang anggota Badan Permusyawarahan Desa (BPD) setempat, terkait pekerjaan yang diduga menyalahi melenceng dari spesifikasi tersebut.

“Sudah saya tanyakan kepada Kasi pembanguna di kecamatan Lubuk Pinang ini. Dan dia membenarkan bahwa drainase itu sepanjang 300 meter. Dengan keadaan yang ada, hanya separo-nya lebih dikit, sangat sayangkan hal itu terjadi. Saya rasa telah menyalahi aturan.” Kesalnya.

Sementara itu dikonfimasi Har Mulyadi (Anggota BPD yang Dimaksudkan Tamsir) membenarkan dirinya telah mendapatkan laporan. Lantas mengecek kebenaran pekerjaan itu.  Ternyata benar apa adanya,  sesuai apa yang  dilaporkan (Tamsir). Namun kata Har Mulyadi, dirinya telah memberikan keterangan serta arahan dan saran kepada pihak yang bertanggu jawab atas proyek tersebut. Namun dari ungkapan pihak yang mengerjakan, menjawab dengan santai, dan seolah-olah bagaikan tak berdosa.

“Kata pihak yang mengerjakan, boleh-boleh saja dikerjakan dengan cara demikian. Saya tanya menyangkut  gambarnya, itu-pun tidak ada. Namun perlu diketahui, kami di desa ini serba salah untuk melakukan tindakan secara tegas. Soalnya bekaitan serta kena-mengena semuanya, (Ada Hubungan Kekerabatan, red).” Pungkasnya.(Aris)

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.