Prajurit Denmatra 2 Paskhas Malang Latihan Menyusup Dari Udara

Jawa Timur40 Dilihat
Prajurit Denmatra 2 Paskhas Malang latihan penyusupan dari udara kemarin, (06/03/2018).

Malang, redaksimedinas.com – Masih ingat film XXX yang dibintangi Vin Diesel atau film lain yang bergenre serupa? Terutama saat sejumlah mata-mata atau spionase diterjunkan menggunakan pesawat di wilayah perbatasan untuk menyusup ke wilayah musuh.

Skenario serupa digelar Denmatra 2 Paskhas Malang di atas Lanud Abdulrachman Saleh. Dari atas pesawat Cassa A2104 yang dipiloti Kapten Penerbang David, 13 penerjun berlatih HALO (high altitude low opening) dari atas ketinggian 10 ribu kaki.

Dalam latihan itu, para penerjun musti keluar pesawat dari ketinggian 10 ribu kaki hingga ketinggian 5 ribu kaki. Baru kemudian menggunakan payung terjun Mach-300 menuju titik pendaratan yang telah ditentukan. Bukan hanya itu. Sesampainya di darat prajurit juga musti sigap membereskan peralatan terjunnya agar bisa langsung bersembunyi dari musuh.

Komandan Detasemen Matra 2 Paskhas Letkol Pas Helmi Ardianto Nangge menjelaskan kalau latihan yang dilaksanakan tersebut untuk melatih prajurit Paskhas dalam melaksanakan inflitrasi atau penyusupan dari udara. “Untuk menghindari misi terbongkar, sering penyusupan ke garis belakang pertahanan musuh dilakukan melalui penerjunan di ketinggian ekstrem tinggi dan payung terjun baru dibuka pada ketinggian rendah atau teknik HALO,” ujarnya.

Teknik tersebut membutuhkan skill yang mumpuni. “Sehingga kecepatan, ketepatan dan senyap menjadi bagian yang perlu dilaksanakan dalam latihan,” tambahnya. Helmi menerangkan, tim yang dilatih merupakan tim pertama yang diterjunkan di satu pangkalan udara yang akan direbut.

Sebagai tim perintis, maka tim tersebut menjadi penjuru operasional misi matra udara selanjutnya. “Jadi, tim pertama ini misalnya menginformasikan kondisi meteorologi dan sandi-sandi yang digunakan serta posisi-posisi target berikut yang dituju pasukan atau sortie penerbangan militer berikut,” paparnya.

Pelatihan tersebut digelar untuk mengasah kemampuan prajurit  agar semakin profesional dan andal di bidangnya. Untuk diketahui, ke-13 penerjun tempur Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU itu pemegang brevet terjun tempur dengan kualifikasi minimal jump master.

Ada juga yang berkualifikasi rigger dan supervisor penerjunan. “Prosedur yang dilakukan dalam latihan ini dimulai dari terbang, exit (keluar dari pesawat) dan langsung cabut. Hingga ada masa pelayangan, cabut, dan mendarat sempurna,” urai Serka Jatman, penerjun tertua dalam tim tersebut. (nrt)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.