Polisi Selidiki Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Kelurahan Banten

Banten87 Dilihat

Banten, medianasional.id – Warga Kelurahan Banten Kecamatan Kasemen Kota Serang digegerkan dengan penemuan mayat perempuan tanpa identitas di Rawa Hutan Mangrove Pinggir Laut Sungai Cengkok, Sabtu (12/1/2019).

Sopyan salah warga Cengkok kepada awak media menyampaikan, awal mulanya Sopyan sedang mencabut benih padi di dekat rumahnya, pada saat itu tidak mengira bangkai ditumpukan pohon Mangrove adalah mayat manusia. Untuk memastikan hal tersebut, Sopyan memanggil rekan lainnya untuk bersama-sama mengecek.

“Saya takut sendiri melihatnya, maka panggil teman nelayan lainya untuk memastikan. Dikira boneka yang di tumpukan pohon Mangrove,” katanya.

Saat ditemukan, mayat tersebut mengenakan kaos warna coklat lengan panjang, celana pendek warna hitam, TB 155 perawakan sedang, diperkirakan umur sekira 40 tahun, kepala dalam keadaan rusak. Sopyan pun memastikan, jika korban tersebut bukan salah satu warga sekitar.

Kapolres Serang Kota AKBP Firman Affandi, sik melalui Kabid humas Polda Banten, AKBP Edy Sumardi mengatakan sementara itu tidak ada laporan kalau ada warga kehilangan atau meninggal. “Jadi kita fokus dulu kepada upaya penyelidikan dan olah TKP serta melakukan pertolongan dengan membawa korban ke rumah sakit, untuk diperiksa oleh dokter dan dilakukan outopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban. Saat ini kita duga, bahwa korban bukan warga sekitar lokasi karena tidak ada yang mengenali dan juga tidak ada KTP di sekitar lokasi korban ditemukan,” terang Edy.

“Kondisi mayat tersebut sudah bengkak dan mengeluarkan bau tak sedap dan kita duga sementara bahwa mayat sudah beberapa hari meninggal,” kata Kabid humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi.

Anggota Polres Serang Kota masih melakukan penyelidikan penyebab kematian perempuan tersebut. Sementara, jenazah dibawa ke Forensik RSUD Serang untuk penyelidikan lebih lanjut.

Reporter : Agung Mubarra

Editor : Dian

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.