Banjarnegara, redaksimedinas.com – Jalan Provinsi yang tergerus longsor di Desa Paweden Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara merupakan jalur utama penghubung Kabupaten Banjarnegara – Kabupaten Pekalongan. Sehingga aktivitas sosial dan ekonomi warga menjadi terganggu. Pelajar, petani dan pedagang harus memutar arah dengan jarak tempuh dua kali lipat atau sebelumnya dari Karangkobar – Kalibening 45 menit menjadi 1,5 jam hingga 2 jam perjalanan. Rabu, 7/3/2018.
Plt Gubernur Drs. H. Heru Sujadmoko, M. Si mengatakan bahwa Jalur Karangkobar dan sekitarnya merupakan wilayah rawan tanah longsor, dan sudah beberapa kali jalur tersebut hancur akibat longsor meskipun kontruksi jalan sudah cor. Karenanya warga diimbau untuk selalu hati-hati dan waspada saat melintas di jalur rawan bencana itu.
Lebih lanjut Plt gubernur, Untuk penanganan sementara, jalur tersebut akan diaspal secepatnya agar semua kendaraan bisa melintas dan mobilitas warga kembali normal. Selain itu, pemkab akan menyiapkan jalan alternatif di jalur Beli – Slatri Kecamatan Karangkobar, sehingga saat jalur utama rusak akibat longsor, arus lalu lintas bisa dialihkan ke jalur alternatif.
Meskipun longsor yang terjadi pada Jumat 9 Februari 2018 itu tidak memakan korban jiwa atau luka, dan bukan kawasan pemukiman warga, namun Plt gubernur meminta warga diminta untuk memperbanyak rambu – rambu peringatan agar berhati – hati karena kawasan tersebut rawan bencana tanah longsor. (50N /B3)