Pesta Demokrasi, Dihimbau Tetap Jaga Kesatuan NKRI

Jawa Timur362 Dilihat
Sunarto, Kabiro medianasional.id Malang Raya.

Malang, medianasional.id – Mendekati musim Pilpres dan Pilig 2019 akan terjadi banyak hal yang memicu perpecahan, oleh sebab itu marilah kita semua menjaga hati, lisan tindakan. Siapapun pilihanmu silahkan, asal jangan saling menghina, menfitnah dan mengadu domba, Rabu (14/11/2018).

Negara kita terdiri dari banyak suku dan juga budaya, negara yang berbhinneka tunggal ika. Walaupun berbeda pilihan tapi kita harus saling menghormati dan menghargai, sebab kita semua bersaudara, jangan mudah di adu domba.

Ingat, ini hanyalah sebuah pesta demokrasi. Kita hanya memilih pemimpin dan wakil dalam konteks kehidupan bernegara. Yang kita pilih hanyalah manusia biasa, bukan malaikat bukan nabi dan bukan pula Tuhan Yang Maha Kuasa.

Semua manusia sama, punya kelebihan dan juga punya kekurangan. Oleh sebab itu mari kita jaga Kesatuan dan Persatuan Indonesia.

Sesuai dengan fakta di lapangan melalui media sosial Facebook, Watshap, Instagram, dan media-media sosial lainya banyak berita-berita Hoax yang memicu perdebatan, percekcokan dan pemusuhan antara satu dengan yang lain.

Terkait hal tersebut, Kapolri Jendral Tito Karnavian memerintahkan semua jajarannya mulai dari Polsek, Polres dan Polda agar bekerja keras menekan berita-berita Hoax ( bohong). Kepolisian juga menerjunkan tim khusus yang bertugas untuk menetralisir keadaan dan melakukan upaya hukum serta menindak para pelakunya.

Seorang tokoh agama yang juga penceramah terkenal KH. Abdul Shomad yang biasa dipanggil Ustad Abdul Shomad dalam dak’wahnya yang diunggah melalui medsos, baik youtube maupun lainnya terus mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing berita Hoax, juga jangan mudah percaya pada berita yang tidak jelas sumbernya.

“Kita semua harus menjaga kedamaian, menjauhkan permusuhan, tidak boleh berburuk sangka, dan jangan menciptakan ujaran kebencian yang bisa memicu perpecahan antar sesama. Tentang kegiatan agama, jangan sampai melanggar aturan agama dan pemerintah,” tandasnya.

“Rasullulah saja bertetangga dengan orang berbeda keyakinan, namun beliau selalu menjaga kerukunan dan saling menghargai,” ungkap UAS yang berasal dari Pulau Sumatra Utara itu.

Reporter : nrt

Editor : Sunarto

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.