Pesan Ganjar Saat Melakonkan Ki Ageng Pengging

Semarang102 Dilihat

Semarang, medianasional.id
Ucapan orang nomor satu di pemerintah provinsi jawa tengah itu saat melakonkan wayang orang mengatakan, “Nek awakmu pengen mulyo, ojo suwe-suwe neng Desa Butuh iki. Lungo menyang Demak Bintoro. Rejekine akeh neng kono. Podo karo saiki, neng Semarang mung dadi kepala perwakilan. Ora maju- maju, mundhak pangkat. Neng Jakarta iso dadi gubernur Bank Indonesia. Neng kene ketemune karo aku, urusane inflasi.”

Pesan politikus PDI Perjuangan itu dan sekaligus Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, SH.MIP yang berperan sebagai Ki Ageng Pengging atau Kebo Kenongo kepada Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Hamid Ponco Wibowo dalam pergelaran ketoprak dengan lakon ‘’Jumenengan Jaka Tingkir’’ di Aula lantai 8 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Jl Imam Bardjo SH, No 4, Jumat (8/3/2019) malam.

Sebagai ayah Mas Karebet atau Joko Tingkir yang diperankan oleh Hamid, ucapan gubernur kelahiran Karanganyar tersebut jika diterjemahkan mengandung makna,

“Jika kamu ingin hidup mulia, jangan lama-lama tinggal di Desa Butuh ini. Lekas pergi ke Demak Bintoro. Rejekinya banyak di sana. Sama seperti sekarang, di Semarang hanya jadi Kepala Perwakilan BI. Tidak akan maju-maju, tidak naik pangkat. Di Jakarta bisa jadi Gubernur BI. Di sini hanya ketemu saya, urusannya cuma inflasi”.

Selain dengan Joko Tingkir, Ganjar juga memiliki adegan bersama Kepala OJK Regional 3 Jateng-DIY, Aman Santosa. Aman yang tidak fasih berbahasa Jawa berkali-kali terlihat menundukkan kepala mencontek kertas dialognya. Walhasil, Ganjar pun meledek Aman yang memerankan tokoh Ki Kebo Kanigoro.

Kegiatan yang digelar Kantor Perwakilan BI Jateng itu sekaligus sosialisasi kebijakan BI di bidang sistem pembayaran. Dimeriahkan juga penampilan Sekertaris daerah Pemprov Jateng Sri Puryono, KS MP yang berperan sebagai Sultan Trenggono dari Kerajaan Demak Bintoro, hingga sejumlah pimpinan atau kepala perbankan di Jawa Tengah.

Pagelaran tersebut sekaligus untuk melakukan sosialisasi, media wayang orang ini memiliki peran ganda sebagai hiburan dan juga sebagai alat mengutarakan pesan terhadap masyarakat, jika memiliki uang yang “kumal”, bisa ditukar ke BI untuk mendapatkan uang yang baru, serta kemudahan melakukan transaksi apapun dengan e-money.

ungkap salah seorang penampil dari Kantor Perwakilan BI Jateng saat satu panggung dengan pemain ketoprak dari Ngesthi Pandowo berpesan dan menuturkan, “BI memiliki Clean Money Policy
atau kebijakan uang layak edar. Caranya lewat 5 D, yakni uang jangan dibasahi, jangan diremas, jangan dilipat, jangan distaples tapi dikareti, jangan dicorat coret,” Puji-Leksono.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.