Pengusaha Furniture Singapura Akan Dipermudah Berinvestasi di Jateng

Semarang77 Dilihat

Semarang, medianasional.id Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Meimoen berjanji akan mempermudah dan membantu perijinan sesuai regulasi yang berlaku di Indonesia maupun di Jateng untuk para pengusaha furniture Singapura yang akan mengembangkan bisnisnya di Jawa Tengah.

Hal itu disampaikannya saat menerima delapan pengusaha furniture asal Singapura yang didampingi CEO Enterprise Singapore (ESG) Png Cheong Boon di ruang rapat Pemprov Jateng, Jumat (3/5/2019) pagi.

Para pengusaha itu menyampaikan, jika usahanya akan dikembangkan di Jawa Tengah setelah mengunjungi Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Politeknik Kendal, Kamis (2/5/2019) dan pengalaman sebelumnya ketika berinvestasi, keuntungan yang didapat cukup baik karena ketersediaan bahan baku dan tenaga kerja yang mencukupi.

Menurut Png Cheong Boon, sebagai badan pemerintah, ESG memiliki tugas salah satunya membantu pengusaha mencari peluang bisnis di luar Singapura. KIK yang kini berdiri 51 perusahaan dan salah satunya Singapura, mancatat transaksi keuntungan yang besar serta menyerap 5.700 tenaga kerja.

“Saat mengunjungi politeknik yang mahasiswanya disiapkan menjadi tenaga profesional, mereka tertarik. Semoga, komitmen kerjasama Singapura Indonesia ini berhasil. Kami ada masukan, di Kendal ada pelabuhan,” ujarnya.

Wakil Gubernur Taj Yasin yang juga didampingi Kepala Bappeda Jateng Prasetyo Ariwibowo dan Asisten Ekonomi Pembangunan Peni Rahayu memaparkan, jika di Jateng, ada 10 negara yang berinvestasi di bidang furniture dan tersebar di Jepara, Klaten, Semarang dan Boyolali. Singapura sendiri menduduki peringkat empat dalam investasi.

Performa investasi dari Singapura pun cukup berkembang baik. Di luar furniture, bisnis properti dan tekstile menempati rangking terbanyak dan menyebar di Kendal, disusul Tegal, Boyolali, dan Solo.

“Apalagi sekarang semua daerah di Jateng sudah terkoneksi dengan tol trans Java, jalur KA, maupun ketersediaan tenaga kerja, serta didukung 274 perguruan tinggi dan 1.189 sekolah kejuruan. Selain dua bandara di Jateng, juga sedang dibangun bandara yang dekat dengan Jateng, yakni New Yogyakarta International Airport,” katanya.

Menurut Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen, para pengusaha Singapura memilih Jateng untuk berinvestasi tidaklah salah. Karena, Jateng selalu nomer satu untuk pengembangan bisnis furniture. Perijinan pun akan dibantu sesuai prosedur dan regulasi yang berlaku.

Marx, anggota Dewan Furniture Singapura mengatakan, organisasi yang memiliki 350 anggota itu telah mencatat pendapatan senilai 8 miliar USD. Beberapa anggotanya pun mencari peluang untuk membuka usahanya ke Malaysia, China dan Indonesia, karena dekat dengan Singapura.

Misi kunjungan selama tiga hari di Indonesia itu, menurut dia, bisa membeli, maupun menjual produknya di Indonesia, serta kegiatan eksport dan import. Terkait aturan regulasi yang berlaku, pihaknya akan menyesuaikan.

“Kami juga punya institute yang bisa kerjasama. Kondisi ekonomi sekarang ini, China sedang perang dagang dengan Amerika. China pun mencari produk-produk dari Vietnam, Malaysia dan Indonesia. Ini menjadi peluang mengembangkan bisnis,” tandasnya.(*)

Reporter : Puji_L./rozim

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.