Pengurus Desa Bentuk Tim Pengukur Lahan di PT Tasmapuja  

Riau67 Dilihat

Indragiri hulu, redaksimedinas.com – Pada hari rabu (07/02/18) Pengurus desa Kepayang sari bersama pihak perusahaan membentuk tim untuk mengukur ulang lahan antara masyarakat dengan perusahaan perkebunan di Kecamatan Batang cenaku kabupaten Indragiri hulu.

Turut hadir pada acara tersebut, pimpinan PT Tasmapuja (TP) Sahrul, manager Dian, Humas Dian Elfitra, beserta timnya, Kaprinata eka kades beserta perangkat desa, dan masyarakat desa setempat.

“Tim ini dibentuk untuk menyelesaikan konflik pertanahan yang selama ini terjadi sejak beberapa bulan lalu terakhir yang tak kunjung tuntas,” kata pimpinan PT Tasmapuja Ujar Ketut.

Seusai memimpin pertemuan dengan masyarakat di gedung TK yang ada di PT TP ini, Dia menyebutkan dengan dibentuknya tim yang bertugas untuk mengukur lahan yang selama ini jadi permasalahan antara perusahaan dengan masyarakat desa Kepayang sari (lubuk kandis) tersebut diharapkan kedua belah pihak dapat menemukan titik solusi yang terbaik.

“Kita berharap persoalan lahan yang selama ini terjadi antara masyarakat dengan perusahaan tidak semakin berlarut-larut,” sebut Ujar Ketut, sedangkan tim yang dibentuk tersebut terdiri atas unsur pengurus desa kepayang sari.

Pada pertemuan itu juga hadir kedua pihak, baik perusahaan maupun perangkat desa, perwakilan warga. Kedua belah pihak juga telah setuju untuk membentuk tim antara PT TP dan bersama pengurus desa, supaya melakukan berbagai aktivitas di lokasi lahan yang di ukur. Ini berlaku selama beberapa hari sejak minggu lalu 2018. “Kita bersama-sama melakukan kedua belah pihak laksanakan pekerjaan sambil menunggu hasil pengukuran ulang selesai”.

Sementara itu kades Kepayang sari Kaprinata Eka yang turut hadir dalam pertemuan mengatakan, pihaknya berharap tim bersama yang kita bentuk ini dan unsur perangkat desa dapat memberi keadilan bagi kedua belah pihak. Sebab, katanya, upaya pengukuran ulang lahan di lokasi yang selama ini bermasalah antara masyarakat dengan pihak perusahaan tak pernah tuntas meski pernah diupayakan beberapa kali.

“Kita barharap penyelesaian ini dapat diterima kedua belah pihak sehingga masyarakat dan perusahaan tak lagi terlibat masalah lahan,” tegasnya.

Ia juga menyebutkan PT TP berupaya terus memperjuangkan aspirasi masyarakat, tutupnya. (Aferian/humas TP)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.