Pekalongan Art Festival (PAF) Kembali Digelar Untuk Keempat Kalinya Ditengah Pandemi Covid-19,Tetap Sesuai Protokol Kesehatan

Pekalongan87 Dilihat

Kota Pekalongan-medianasional.id
Meski di tengah suasana pandemi Covid-19 yang belum usai, tak menyurutkan animo para penikmat beragam karya seni dari kreativitas para seniman Kota Pekalongan dan daerah lainnya yang turut memeriahkan penyelenggaraan kegiatan tersebut. PAF Tahun 2020 digelar dengan mengedepankan protokol kesehatan ketat bagi panitia, peserta maupun pengunjung. Kegiatan PAF Tahun 2020 mengusung tema.

“Srawung Suwung Manggung” ini dibuka secara langsung oleh Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz,SE didampingi Kepala Dinas Pariwisata,Kebudayaan,Pemuda dan Olahraga (Dinparbudpora) Kota Pekalongan, Sutarno,SH, dan Ketua Dewan Kesenian Kota Pekalongan, Harsana Ragil, bertempat di Gor Jetayu Kota Pekalongan, Selasa malam (8/9/2020).

Ketua Dewan Kesenian Kota Pekalongan, Harsana Ragil menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan PAF tahun ini tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat baik bagi para panitia, peserta maupun pengunjung mulai dari wajib bermasker, mencuci tangan menggunakan sabun, penyediaan handsanitizer dan pengecekan suhu badan menggunakan thermogun, pembatasan jumlah pengunjung yang hanya 200 kursi saja, penataan kursi penonton dengan menggunakan sistem amfiteater dan tamu VIP berada di kursi tersendiri guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Sebenarnya hampir sama tidak begitu jauh pelaksanaan PAF di tahun ini dengan tahun sebelumnya hanya sedikit berbeda situasi dan kondisi penyelenggaraan di tengah pandemi ini, kami lakukan dengan protokol kesehatan dan pembatasan pengunjung, konten yang dipertontonkan konsepnya sama One Day One Art, Satu Hari Satu Kesenian dengan menonjolkan lebih ke era milenial dilengkapi penggunaan teknologi yang sudah semakin maju,” terang Ragil.

Ragil menjelaskan, “Pekalongan Art Festival” digelar mulai tanggal 8-12 September 2020 dan diisi berbagai penampilan kesenian seperti seni tari, seni musik ala milenial, teater, seni tradisional, dan pada hari penutupan dimeriahkan dengan malam inagurasi penghargaan lomba film dan keroncong anak-anak muda, pameran keris Tosan Aji. Menurut Ragil, tema yang diusung PAF Tahun ini “Srawung Sruwung Manggung” ini sangat tepat degan kondisi seperti sekarang ini di tengah pandemi.

“Srawung sendiri memiliki makna silaturahmi, Suwung artinya Sepi, ada rumah tetapi kosong, kreativitas para seniman dan budayawan tidak terbelenggung hanya saja tidak terekspresi dengan baik. Dengan penyelenggaraan PAF ini paling tidak bisa kembali menggeliatkan hasrat seni dan membangkitkan kreativitas mereka yang selama pandemi ini cukup berdampak. Terlebih di ranah pameran keris Tosan Aji ini juga banyak partisipasi dari budayawan pecinta keris dari luar daerah seperti Bali, Lombok, dan sebagainya,” papar Ragil.

“Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz,SE yang hadir membuka kegiatan PAF tersebut menyampaikan apresiasi pelaksanaan PAF Tahun 2020 yang tidak kalah meriahnya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. PAF yang merupakan agenda rutin tahunan di Kota Pekalongan ini, lanjut Saelany, sebagai salah satu upaya untuk menggelorakan semangat uri-uri seni budaya dan tradisi baik tradisional dan modern. Selain itu, PAF juga sebagai salah satu upaya membangkitkan semangat dan hasrat anak-anak untuk mengembangkan seni dan budaya di Kota Pekalongan.

“Pelaksanaan PAF tahun ini digelar sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, akibat masih adanya pandemi, tetapi ternyata tidak kalah meriahnya dengan tampilan-tampilan seni dan budaya yang disajikan selama lima hari ke depan dengan dilengkapi pameran keris Tosan Aji, partisipasi dari luar kota banyak sekali yang diikuti 12 daerah lain yang ada di Indonesia. Kegiatan semacam ini sangat bagus sekali untuk dijadikan suatu pembelajaran bagi anak-anak muda untuk terus menguri-ri seni budaya daerahnya,” tutur Saelany.

“Ditambahkan Kepala Dinparbudpora Kota Pekalongan, Sutarno, SH,MM mengaku sangat bangga dan senang dengan digelarnya kembali PAF dengan tetap mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19.
Kami sangat senang dengan digelarnya kembali PAF ini meskipun di tengah pandemi Covid, kami pesan protokol kesehatan yang paling utama jangan sampai kegiatan ini menjadi kluster baru penularan Covid-19.

“Memang banyak tim kesenian dan budayawan selama pandemi ini tidak ada aktivitas, sepi job, akhirnya kami dengan Dewan Kesenian Kota Pekalongan mulai mengajak mereka untuk mulai bangkit dengan penyelenggaraan PAF ini meskipun dengan pembatasan dan protokol kesehatan, untuk kemudian terus kami dampingi dan lakukan evaluasi. Kami ingin masyarakat Kota Pekalongan betul-betul disiplin menjalankan protokol kesehatan agar kasus Covid-19 di Kota Batik ini bisa segera mereda dan masyarakat bisa hidup normal kembali,” tandas Sutarno.

Reporten. Anton ,S

Editor. Rudi S

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.