Nenek Moyang Warga Malaysia Berasal dari Rao Pasaman

Sumatera371 Dilihat

 

Pasaman – Warga Negara Malaysia Nenek Moyangnya Berasal dari Rao Pasaman, datang berkunjung ke tanah leluhurnya berkat diprakarsai oleh H.Indra yang berdomisili di Batam, dengan antusiasnya menyambung kekeluargaan Jaringan Anak Rao (JARO) beserta Ikatan Keluarga Kabupaten Pasaman (IKKP) dengan Ketua Umum H.Drs.Adlis Rahman.Apt, untuk mempererat hubungan dengan Warga Negara Malaysia datang menjenguk tanah leluhurnya di Rao Pasaman, Sumatra Barat.

 

Dengan kegigihan H.Indra Paja Rao dan H.Drs.Adlis Rahman.Apt dapat menjalin hubungan dengan Warga Negara Malaysia untuk mendirikan Pondok Tahfidz Islamic Center Rao di Jorong 2 pasar Rao Pasaman.

 

Adapun penggagasnya H.Indra Pajarao Batam, JARO Zabidin Hj.Ismail, Malaysia,    IKKP Drs.Adlis Rahman.Apt Jakarta, Indonesia, Armi Achmad Singapura. Warga Negara Malaysia datang berkunjung sambil menjenguk tanah leluhur mereka di Rao sebanyak 60 orang ikut ke lokasi peresmian Pondok Tahfidz Islamic Center di Rao dan peletakan batu pertama.

 

Rombongan Warga Negara Malaysia singgah satu malam di Bukit tinggi sebelum melanjutkan perjalanannya, sambil memikirkan untuk objek wisata di kampung halaman Rao beserta kuliner khas Rao dan sekitarnya untuk membuka lowongan pekerjaan bagi warga Rao kedepannya.

 

Rombongan Malsysia terbungkus dengan satu organisasi yang legal atas nama Jaringan Anak Rantau Rao (JARO) dan peran serta dari organisasi Ikatan Keluarga Kabupaten Pasaman (IKKP) di Jakarta dan Pasaman. Selain dua organisasi ini hadir sebagai penggagas, satu grup Whatsapp (WA) dengan nama Koturunen RAO.

Sebagai Admin WAG Koturunen Rao ini ada di Batam yang dikelola oleh seorang pengusaha rental mobil Pajarao, H.Indra sehari-harinya aktif di medsos sehingga banyak meluangkan waktu berintekrasi dengan sesama perantau yang berasal dari Rao seantero dunia. Anggota WA ini ada yang di Croatia, Oman, Singapura, Malaysia dan Brunai Darussalam, dan anggota WAG ini banyak yang berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Medan, Padang, Palembang, Babel. Akan tetapi yang berdomisili di Rao sendiripun tak mau ketinggalan positifnya pergerakan grup ini.

 

H.Indra memang gigih untuk mewujudkan impiannya menjadikan Rao sebagai kampung Dakwah, “kalau kita membicarakan Dakwah kita wajib menegakkan Agama. Kalau semua diatur dalam Al Qur’an serta Al Hadits, maka itu kita awali untuk menghafal Al Qur’an”, ungkapnya.

 

Dalam acara peletakan batu pertama dan peresmiannya oleh Bupati Pasaman H.Yusup Lubis,SH,M.Si memboyong semua SKPD nya termasuk anggota DPRD Pasaman Muhammad Alfia Rangkuti, hadir juga anggota DPRD Prov.Sumatra Barat Sabar HS. Luar biasa antusiasnya warga jorong 2 pasar Rao ini hadir karena penyambutannya dibuat semeriah mungkin dengan tari Gelombang dan silat oleh Siswa SMA 1 Rao, Dinas Pariwisata Pasaman juga menampilkan satu kesenian tradisional Lukah Gilo. Penggagas Pondok ini juga bertindak sebagai pendiri serta Ketua Dewan Pembina Yayasan Ahmad bin Muhammad Arif menyatakan bahwa pondok ini murni tidak paforit, “kita justru mencarikan untuk jadi orang tua pengasuh bagi santri yang semangat untuk menjadi penghafal Qur’an sementara orang tuanya tidak mampu dari segi perokonomiannya”.

 

Dalam sambutan Bupati Pasaman H.Yusup Lubis menyampaikan bahwa, “perantau koturunen Rao yang sudah terlebih dahulu berbuat dari pada Pemda Pasaman sehingga kami akan membantu sepenuhnya atas pembangunan pondok ini dan kami berterima kasih dengan grup WA ini ternyata sudah 7 bulan mengirim da’i ke Rao yang digaji oleh para perantau,” sedikit terharu ujar Bupati.

 

Acara ditutup dengan penanda tanganan prasasti, Ust.Syafrizal sebagai ketua Baznas Kabupaten Pasaman menutup dengan Doa (M.Said Nasution)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.