Minuman Keras dan Narkoba Akan Menghancurkan Orang Papua, Jadi Punah di Atas Tanahnya Sendiri

Papua39 Dilihat

Wamena, redaksimedinas.com – Ketua Solidaritas pemberantas anti miras dan narkoba Kabupaten Jayawijaya Theo Hasegen sangat prihatin dan gerah terhadap perkembangan Miras dan Narkoba di Papua.

Kita sadar dan tidak sadar di tanah Papua ribuan orang telah meninggal dunia hanya gara-gara minuman keras. Kini sampai sekarang sedang berlangsung angka kematian terus meningkat.

“Kita belum ketahui berapa orang yang meninggal di setiap Kabupaten kota. Tetapi, kematian selalu ada saja hampir setiap tahun dan setiap minggu. Jumlah orang Papua sudah semakin sedikit di atas tanah ini”, Theo menuturkan.

Kita jarang mendengar kalau orang-orang Non Papua meninggal karena minuman atau tabrak karena minuman. Dalam peta kami, kami temukan beberapa titik tempat minuman keras adalah dijual oleh orang-orang dari non Papua. Dan ada juga orang asli Papua. Tinggal aparat keamanan mau bertindak atau tidak kami siap menunjukkan tempatnya.

Saya yakin orang-orang ini punya visi khusus, merancang bagaimana orang Papua juga bisa dibunuh dengan cara minuman keras. Saya tidak menuduh tetapi ini analisa saya. Kami sangat senang kalau orang Papua dididik dengan cara yang baik, seperti di indonesia lain.

Kalau orang datang dan melakukan aktivitas kerja yang berdampak buruk, misalnya seperti minuman keras, oknum tersebut memiliki niat yang buruk untuk membunuh masyarakat Papua.

Minuman yang namanya CAP TIKUS tidak pernah ada di Wamena, minuman ini saya banyak dengar ada di MENADO. dan itu kenyataan. Saya pernah usir rumah kos 7 pintu di jalan SD Percoban Wamena itu semua orang Menado.

Masyarakat papua juga tidak sadar kalau minuman keras itu mematikan dan membunuh orang Papua, kita bukan orang yang bodoh atau tidak mampu, Tuhan Allah menempatkan orang Papua, hitam kulit rambut keriting itu, punya maksud-maksud tertentu dan arti yang sangat luas. Hanya kita sendiri tidak memanfaatkan atau mengelola maksud Tuhan yang baik itu.

Minuman keras ini juga adalah salah satu bentuk tindakan kekerasan dengan cara yang sangat halus untuk menghilangkan etnis ras melanesia. Oleh karena itu semua orang punya kewajiban untuk berperang melawan miras dan narkoba termasuk aibon (lem mengandung narkoba.red)

Gereja tidak boleh diam dan tidak mau peduli, ingat orang-orang yang meninggal adalah umat Tuhan dan punya hak hidup di tanah ini. pemerintah dan aparat juga jangan pura-pura tidak tahu dan tidak mau bertindak. Ini persoalan rakyat Papua dan persoalan Indonesia. Theo menegaskan.

“Hai kamu yang tukang mengkomsumsikan minuman keras serta pemabuk, terkutuklah kamu karena Tuhan sangat membenci terhadap tindakan yang anda lakukan. Orang pemabuk tidak akan mendapat kerajaan Allah! I Korintus 6:10 dan Galatia 5:21. Oleh karena itu kamu tidak kudus dihadapan Tuhan Allah, dan anda tidak akan memiliki tempat yang kudus yang disiapkan oleh Tuhan Yesus. Orang-orang pembuat minuman serta menjual minuman juga sering mengaku diri punya gereja dan punya Tuhan, tetepi mereka tidak sadar minuman keras yang mereka buat dan diberi orang minum adalah menghancurkan rumah Tuhan. Bahkan ada juga oknum pemerintah dan aparat yang mengkonsumsi miras bahkan menjual miras harusnya mereka yang memberantas miras dan narkoba malah terbalik-balik”, kata Theo menyesalkan.

Di sisi lain TNI berusaha membina masyarakat Papua melalui kegiatan TMMD, pendidikan, kesehatan, pertanian dan lain-lain tapi ada juga pihak-pihak yang berusaha menghancurkan Papua melalui Miras. (Theo)

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.