Mengeksplor Budaya Melalui Suluk Bumi Santri

Pekalongan150 Dilihat

Kajen, medianasional.id “Kita ini disuruh terus menerus melaksanakan birrul walidain, berbakti kepada kedua orang tua, dan mendoakan kedua orang tua kita baik yang sudah wafat maupun yang masih hidup itu harus kita doakan karena ajaran agama memang memerintahkan seperti itu.”ungkap Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, SH MSi

Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) di Tadarus Budaya “Suluk Bumi Santri” dengan tema “Rancang Bangun Budaya Ki Ageng Cempaluk” pada Sabtu, 28 Juli 2018 di Pendopo Kabupaten Pekalongan.
Asip menambahkan, berbakti kepada orang tua, mengenal sejarah kabupaten, kemudian mengangkat kearifan lokal yang ada di kabupaten adalah bagian dari visi dan misi kami untuk membangun kabupaten pekalongan yang berbasis kearifan lokal dan pembangunan budaya, pembangunan kultur, dan pembangunan rohani harus seiring sejalan dengan pembangunan di bidang material.
“Kita ini tidak boleh hanya membangun jalan, pasar, tahun ini kita bangun lima pasar, kita bangun jalan kira-kira 150 milyar, bikin kantor itu banyak, tahun ini kita buka kampus, tapi kita tidak boleh hanya membangun itu saja. Menurut sesepuh harus diimbangi dengan pembangunan budaya” ungkap Asip.
Pembangunan budaya itu salah satu ikhtiarnya seperti ini kita kumpul-kumpul. Nah sekarang siapa pun yang memimpin Kabupaten Pekalongan harus membangun dua aspek. Pertama, aspek lahiriah berupa pembangunan yang bersifat jasmani atau infrastruktur. Kedua, pembangunan-pembangunan yang bersifat kerohanian seperti malam ini. Itu kewajiban pemimpin, jadi tidak bisa pemimpin enak-enakan saja.
Oleh karena itu, Asip sangat berterimakasih kepada Lesbumi, Dewan Kesenian Daerah (DKD), dan semua pihak yang sudah menginisiasi acara-acara seperti ini karena acara ini sangat penting.
“Negara-negara maju justru sekarang mereka balik lagi mencari sumber kebudayaannya. Nah, kita sudah ketemu kebudayaannya tinggal dijalani saja. Pada dasarnya masyarakat indonesia itu masyarakat yang sosialis suka berkumpul seperti ini” kata bupati.
Untuk kelanjutan kegiatan ini akan perintahkan kepada dindikbud, kemudian pariwisata untuk kolaborasi dan kita turun ke bawah kita suluk bumi santri sekaligus sosialisasi tentang program pemerintah ke kecamatan-kecamatan dan dikemas dalam bingkai bagaimana kita nguri-nguri budaya kita.
Nanti kita eksplor semua budaya baik di kota maupun gunung-gunung sekaligus untuk sosialisasi tentang program pemerintah. Sehingga dengan demikian, apa yang kita gelorakan dan cita-citakan selama lima tahun mewujudkan masyarakat yang sejahtera kemudian berbasis potensi lokal, menjunjung potensi lokal.
” Serta mengembangkan kemarin yang sudah baik kita bangun sambil mencari atau mengeksplor hal-hal baru yang lebih baik” tandasnya.
Masih banyak sekali simbol-simbol budaya yang belum kita eksplor secara maksimal. Dan berharap semua elemen masyarakat di kabupaten pekalongan bergerak “Saya mengajak kepada seluruh pihak yang peduli terhadap pembangunan budaya, marilah kita mulai pembangunan budaya di kabupaten pekalongan ini dengan temanya masing-masing, mudah-mudahan kabupaten pekalongan ini kembali lagi seperti dulu menjadi kabupaten yang makmur dan semua warga kabupaten pekalongan tambah sejahtera” tandasnya.

Kontributor : ( Fia)

Editor : Puji_Leksono

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.