Mbangun Desa Pandansari Yang Lebih Baik, dan Sejahtera.

Batang136 Dilihat

Batang, medianasional. Id
Dalam rangka menjelang pesta demokrasi pildes (Pilihan Kepala Desa) serentak di Kabupaten Batang 29 September 2019 mendatang, yang telah dideklarasikan Bupati Batang bersama Dandim, Kapolres, dan Ketua DPRD Kabupaten Batang pada tanggal 19 September di Balaikota Kabupaten Batang yang diikuti 205 desa yang mengikuti pildes serentak yang diharapkan dapat berjalan dengan aman, tertib, damai, jujur, adil, beradab dan bermartabat tanpa politik uang bukan hanya isapan jempol. (Sabtu, 22 September 2019)

Dalam mewujudkan kondusifitas wilayah tersebut dibutuhkan komitmen kesungguhan semua elemen masyarakat dalam mewujudkannya. Hal ini juga sudah menjadi komitmen dan kesepakatan semua calon Kepala Desa Pandansari, Kecamatan Warungasem Kabupaten dalam mewujudkan nya.

Salah satu adalah Ansori (55) tahun warga pedukuhan Pandansari Krajan menuturkan bahwa dirinya tahun ini maju karena dukungan dari tokoh agama, pemuda dan masyarakat yang menghendaki perubahan demi terwujudnya pandansari yang lebih baik.

Ia menyampaikan, bahwa dalam rangka mewujudkan Pildes (Pilihan Kepala Desa) Pandansari damai dan kondusif, perlu kebersamaan para calon dalam mewujudkannya, dan saya juga senantiasa dari awal melibatkan tokoh – tokoh masyarakat, agama, pemuda, agar sama – sama menjaga pildes damai dan bermartabat, dan saya juga selalu mengkoondisikan tim – tim saya agar damai, aman dan kondusif, dan jangan mudah terprovokasi atau adu domba,”tegasnya.

Kami senantiasa mengikuti himbauan dari Bupati dan Kapolres untuk mendukung perwujudan pildes damai dan kondusif. Dan kemungkinan sangat kecil terjadinya perselisihan yang akan mengganggu kondusifitas desa,” kata Ansori.

Dengan visi, misi saya kedepannya ingin membawa pandansari lebih baik dari pada sekarang, prioritas utama, saya akan mengangkat aset desa, yang sudah ada ialah pasar, namun memang tidak bisa dipungkiri selama ini kurang terbukanya kepala desa dalam pengelolaan keuangan, sehingga banyak membuat kecewa warga. Perlunya ketransparanan pengelolaan pasar, agar masyarakat dapat mengetahui pemasukan serta penggunan (peruntukannya) dengan gamblang dan terbuka.

Selama ini belum pernah ada keterbukaan dari kepala desa, baik mengenai besar masukan dari pendapatan pasar maupun peruntukannya. Hal ini juga menjadi dasar saya maju ke pildes Pandansari ini, dengan motivasi Ingin berbuat demi perubahan pandansari kedepan lebih maju lagi dan sejahtera, beradab dan bermartabat,” terannya.

Padahal pemasukan pasar manakalah dikelola oleh BUMDes akan memiliki kontribusi lebih baik bagi kesejahteraan masyarakat, dengan pengelolaan manajen yang baik, sehingga pertanggung jawaban dapat dilaporkan dan disampaikan kepada masyarakat secara terbuka, gamblang dan transparan,” jelas Ansori

Dengan pengalaman saya mengabdi selama kurun waktu 10 tahun sebagai perangkat desa yang insya allah sudah cukup bekal. Walaupun awalnya saya tidak ada kemauan maju pildes, namun karena permintaan masyarakat, pemuda dan tentunya restu dorong tokoh ulama akhirnya dengan ikhlas bismillah saya maju dalam kontestasi pildes tahun ini,” ucapnya.

Dengan pengalaman mengabdian sebagai kadus di bawah dua pimpinan berbeda dan keduanya juga memiliki pemikiran yang paling baik, yang akan saya ambil. Saat ini keberadaan pasar saja yang sudah berjalan juga gak ada kontribusinya dan pertanggung jawabannya yang jelas, ditambah apalagi sekarang adanya deswita (desa wisata) arum tebing yang dikelola oleh sebuh kelompok pencinta alam yang dibernama komunitas etdom juga merupakan satu potensi alam yang perlu menjadi perhatian, untuk dikembangkan, juga disampaikan oleh pengelola Deswita, demi kemajuan untuk pandansari kedepannya pihak deswita akan memberikan kompensasi 20% ke desa,” kata Anshori mengutip, keterangan yang disampaikan Ketua Kelompok Etdom.

Manakala saya terpilih menjadi pemimpin sekaligus pelayan masyarakat, betul – betul lebih merakyat, dan mengerti kebutuhan masyarakat serta akan memudah dalam setiap bentuk – bentuk perijinan maupun tanda tangan atau cap, selagi untuk hal – hal positif. Serta akan siap melayani masyarakat 24 jam, ibarat pelayanan tidak kenal waktu dan tempat, bisa di jalan, di kantor maupun di rumah,” ujar Ansori kepada awak media.

Ditambahkan, Ansori yang sebelum maju sebagai calon kepala desa, dulu pernah bekerja di kompeksi Jakarta, dagang pakain, membuka kompeksi, dan juga dagang batik pekalongan dan kelapa dll. Susah, naik turun usaha sudah biasa saya lalui, dengan cerita turun naik usaha sampai pada puncaknya modal habis, bangkrut yang sehingga mengantarkan saya bekerja mengabdi sebagai Kadus Pandansari Krajan, yang awalnya kadusnya meninggal dunia, saya diminta oleh Aris Kepala Desa yang dulu sebelum Sutanto Ali untuk menggantikan jabatan kadus,”tutur Ansori lirih sambil mengenang memori perjalanan hidupnya yang berliku.

Yang akhirnya saya memahami eluhan atau harapan masyarakat karena tidak adanya transparansi terutama penjelasan pengelolaan aset desa “pasar” pandansari, disaat saya menjadi kadus, setelah saya menyampaikan kepada para tokoh masyarakat ulama, yang intinya muncul nama saya untuk maju membenahi tatanan pemerintah desa yang kurang transparan dan amanah. Dan seupamanya saya kedepan terpilih saya akan berbuat untuk desa Pandansari yang lebib maju, sejahtera, adil, makmur dan bermartabat,”tuturnya.(Sofyan)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.