Masa Sih ? Jembrana Bikin Pengadaan 50 Ekor Sapi di Mukomuko Gagal !

Beginilah Sapi Yang Terkena Virus Jembrana

Mukomuko, medianasional.id – Menariknya, gara-gara hewan ternak jenis Sapi terkena virus Jembrana (Sakit Ngorok), lantaran rencana pengadaan 50 ekor Sapi Bali untuk Tahun 2019 ini, kemungkinan gagal dilasanakan. Rencana pengadaan itu dianggarkan Pemkab Mukomuko melalui Dinas Pertanian (Dispertan) setempat. Karena pada hakikatnya tidak mesti semua Sapi=sapi akan mengalami nasib yang serupa. Hal tersebut tentunya tidak masuk logika atau berfikir secara akal sehat. Memang ada virus Jembrana di Kabupaten Mukomuko, telah mematikan Sapi warga sekitar sebanyak 76 ekor. Akan tetapi alangkah na’aifnya semua Sapi akan mengalami kematian yang sama persis penyebabnya. Setidaknya 76 ekor Sapi mati terserang virus Jembrana itu, sesuai dengan data yang dihimpun Dispertan Mukomuko, dari itu Dinas terkait telah menurunkan tim evakuasi serta pendataan dan untuk mengetahui yirus Jembrana telah menyerang Sapi masyarakat tersebut.

Plt. Kepala Dispertan Heri Prastyono, S.STP, melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Warsiman, S.Pt, dikonfirmasi Senin (22/4) membenarkan pendataan telah dilakukan oleh pihanya, untuk mengetahui berapa jumlah kasus Jembrana yang mewabah terhadap hewan ternak sapi milik warga peternak itu.

“Kasus Jembrana yang menyerang Sapi warga pada Januari – April ini berjumlah 76 ekor. Tetapi kami belum tahu secara pasti apakah benar jumlah kasus itu sebanyak itu. Kemungkinan pula lebih, soalnya banyak juga pemilik ternak tidak mau melaporkan langsung, jika ternak sapinya mati mendadak. Sebab, guna memastikan angka kasus ini, maka petugas harus turun langsung ke lapangan untuk mendata serta mendatangi desa-desa yang terdapat virus Jembrana yang mewabah,” tukasnya.

 

Dan hasil pendataan tim petugas kesehatan hewan, nantinya akan langsung disampaikan ke pemerintah provinsi dan pusat, kalau data virus Jembrana tersebut lebih dari 100 kasus menyerang Sapi, dalam kurun waktu 4 bulan. Maka dengan demikian dapat dipastikan di Kabupaten ini masuk dalam katagori darurat jembrana.

Ketika ditanya tentang terealisasi atau tidaknya pengadaan Sapi untuk Tahun anggaran 2019 ini, melalui APBD-Murni ? Warsiman menjawab, “Itulah persoalannya, untuk penganggaran itu telah kita sampaikan melalui komisi II DPRD Mukomuko. Akan tetapi kita merasa kurang mendapat respon secara positif, apa lagi semenjak kasus Jembrana ini melanda hewan ternak Sapi warga di daerah ini. Dan kemungkinan pengadaan sapi itu gagal untuk Tahun ini,. Entahlah apa sebabnya, kita nggak tahu secara persis mungkin ada persoalan lain yang sangat urge,”ungkapnya.

Lebih lanjut Warsiman, Ia memprediksi untuk kasus Jembrana pada tahun ini, tidak melonjak secara signifikan seperti kasus pada tahun 2018 lalu, yang jumlahnya mencapai ratusan ekor dalam kurun waktu 5 bulan terhitung bulan Agustus – Desember.

“Kita harap adanya peran aktif masyarakat untuk memberikan laporan, jika ada ternak sapinya mati mendadak. Sebab dengan demikian, laporan itu akan langsung direspon oleh petugas, serta segera dicari tahu apa penyebab Jembrana itu marak terjadi,” demikian Warsiman.(Aris)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.