Logo & Maskot MTQ Provinsi Lampung Ke – 48 Di Pringsewu Resmi Di Launching

Pringsewu139 Dilihat
Pringsewu Medianasional
.id — Logo dan maskot Musabaqoh Tilawatil Qur’an  (MTQ) Provinsi Lampung ke-48 Tahun 2020 secara resmi di-launching oleh Bupati Pringsewu H.Sujadi. Launching dilakukan pada saat upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2019 di lapangan Pendopo Kabupaten Pringsewu, Selasa (22/10/19).
Logo ini merupakan karya Lukmanul Hakim, pemenang pertama lomba karya cipta logo MTQ Provinsi Lampung ke-48 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pringsewu dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Pringsewu.
Atas prestasinya ini, Lukman yang merupakan warga Kampung Cikalang RT 004 / RW 013, Desa Cileunyi Kulon, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung ini memperoleh hadiah serta piagam penghargaan yang diserahkan secara langsung oleh Bupati Pringsewu H.Sujadi, juga pada saat upacara HSN 2019.
Sementara juara kedua diraih oleh Ikhsan Dwiono, warga Sri Rejeki Timur V RT 009 / RW 006, Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Serta juara ketiga adalah Muhammad Ahsan Jamal, warga Jalan Kenanga I, RT 003 / RW 001 Kelurahan Pringsewu Utara, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu.
Selain melaunching logo dan maskot MTQ Provinsi Lampung ke-48 Tahun 2020, pada upacara yang dihadiri oleh Sekdakab Pringsewu Drs.A.Budiman P.M., M.M. beserta para asisten dan staf ahli serta kepala OPD dan camat se Kabupaten Pringsewu, Wakil Ketua DPRD Pringsewu Hj.Mastuah beserta anggota DPRD lainnya, jajaran Muspida, Kepala Kementerian Agama Pringsewu H.Marwansyah, Ketua TP-PKK Pringsewu Ny.Hj.Nurrohmah Sujadi dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Ny.Nurhayati Budiman, Ketua MUI Pringsewu KH.Hambali dan Ketua PC NU KH.Taufiq Qurrahim, serta tokoh agama dan masyarakat dan para pimpinan pondok pesantren beserta ribuan santri ini, juga dilakukan penyerahan bantuan pohon penghijauan kepada para pimpinan pondok pesantren, dan diakhiri dengan Kirab Santri berkeliling Kota Pringsewu dengan hadiah berupa sepeda motor serta door prize lainnya. Uniknya, seluruh peserta upacara mengenakan pakaian khas santri berupa kain sarung dan peci bagi pria dan busana muslimah bagi wanita.
Bupati Pringsewu H.Sujadi yang bertindak sebagai pembina upacara, membacakan amanat tertulis Menteri Agama RI mengatakan Presiden Joko Widodo melalui Keppres No.22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Penetapan ini merujuk tercetusnya Revolusi Jihad yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia, yang kemudian melahirkan peristiwa 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan. “Tema HSN 2019 kali ini adalah ‘Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia. Isu ini diangkat berdasarkan fakta bahwa sejatinya pesantren adalah laboratorium perdamaian. Sebagai laboratorium perdamaian,  pesantren merupakan tempat menyemai ajaran Islam Rahmatan Lil Aalamiin, yang ramah dan moderat. Sikap moderat ini sangat penting bagi masyarakat yang majemuk, plural dan multikultural,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa peristiwa HSN 2019 ini terasa istimewa dengan disahkannya UU No.18 Tahun 2019 Tentang Pesantren. “Dengan Undang-undang ini dipastikan bahwa pesantren tak hanya mengembangkan fungsi pendidikan, tetapi juga dakwah serta pengabdian masyarakat. Negara hadir untuk memberikan rekognisi, afirmasi dan fasilitasi kepada pesantren dengan tetap menjaga kekhasan dan kemandiriannya, sekaligus tamatannya memiliki hak yang sama dengan tamatan lembaga lainnya,” ujarnya. (*/)
 .
Editor     : Jumadi
.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.