Lepas Mudik Gratis Pedagang Mie, Ganjar: “Jangan Lama-lama di Kampung, Kasihan Anak Kos”

Kendal133 Dilihat

Semarang, medianasional.Id – Tidak kurang sebanyak 550 orang pedagang mi instan asal Kuningan, Jawa Barat yang sehari-hari mencari nafkah di Kota Semarang dan sekitarnya, mengikuti program mudik gratis yang diselenggarakan oleh PT Indofood, Rabu (29/5/2019). Mereka tampak bahagia, karena selain segera bertemu dengan keluarga di kampung, keberangkatan mereka dilepas secara langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Sejak pagi hari, para peserta mudik gratis sudah berdatangan di lokasi pemberangkatan, yakni Halaman kantor Gubernur Jateng Jalan Pahlawan Kota Semarang. Membawa kardus, tas dan barang-barang lainnya, mereka berduyun-duyun memasuki bus yang telah disediakan.

Ada 10 bus yang disediakan untuk mengangkut para peserta mudik gratis itu. Bus yang digunakan juga sangat nyaman, dengan fasilitas AC dan fasilitas pendukung lainnya. “Seneng sekali ada program mudik gratis ini, bisa mengurangi pengeluaran. Soalnya kalau mudik sendiri mahal, harus banyak pengeluaran untuk transportasi dan kebutuhan di jalan,” kata Indriyani, 35, salah seorang peserta mudik asal Kuningan, Jawa Barat.

Indriyani yang sehari-hari berjualan bubur kacang hijau dan mi instan di daerah Sekaran, Gunungpati ini mengatakan, untuk mudik ke kampung halamannya dia membutuhkan uang transport perorang Rp150.000. “Padahal saya berempat, dengan suami dan dua anak saya, jadi harus mengeluarkan uang untuk transport saja Rp600.000. Dengan adanya mudik gratis ini, uang untuk transport bisa buat kebutuhan lain di kampung,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Didik Dasmadi, 40, peserta mudik gratis lainnya. Dia mengatakan, sejak 14 tahun bekerja di Semarang, setiap tahun selalu mengikuti program mudik gratis ini. “Alhamdulillah membantu sekali, bisa difasiltasi pulang ke kampung halaman secara gratis. Malah dapat bingkisan juga,” tuturnya.

Branch Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur, Devie Permana mengatakan, program mudik gratis untuk para pengusaha mi instan yang menjual produk-produk Indofood ini dilakukan sejak 2010 lalu. Untuk tahun ini, secara nasional ada sebanyak 11.100 pengusaha mi instan yang difasiltasi mudik bersama. Sedangkan di Jateng dan DIY, program mudik gratis yang diselenggarakan Indofood diikuti 1.750 orang pedagang.

“Saat ini, yang kami lepas di Semarang ada 550 orang dengan 10 bus menuju Kuningan dan sekitarnya. Program mudik gratis ini kami gelar untuk memelihara hubungan baik antara kami dengan para pengusaha mie instan, karena mereka adalah salah satu mata rantai perusahaan dalam mencapai kesuksesan,” ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melepas mudik para pedagang menyampaikan pesan agar berhati-hati selama perjalanan. Dia juga menitipkan salam untuk semua keluarga yang ada di rumah. “Terus nanti di kampungnya jangan lama-lama. Soalnya kalau terlalu lama, kasihan anak kos. Kedatangan anda pasti sangat ditunggu mereka,” canda Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar mengatakan, hari-hari menjelang Lebaran memang ditunggu banyak warga untuk pulang kampung. Maka, kepedulian perusahaan yang memberikan fasilitas mudik merupakan hal yang patut diapresiasi. “Ini bentuk kepedulian yang sangat bagus dan kami berharap program ini berkelanjutan,” imbuhnya.

Adanya program mudik gratis yang digelar perusahaan kepada karyawan ataupun mitra, lanjut dia, merupakan wujud sinergi dan relasi yang baik. Relasi itu merupakan investasi sosial yang sangat baik di dunia usaha, agar mereka dapat berharmoni di banyak tempat.

Ganjar juga memaparkan bahwa mayoritas pengusaha mi instan yang menjadi peserta mudik gratis ini berasal dari Kuningan dan sekitarnya. Dari sekian banyak warung mi instan yang ada di Jateng, mayoritas penjualnya adalah orang Sunda.

“Ini yang membuktikan bahwa Jawa Tengah ini indah. Dengan masyarakat yang berwarna-warni, mereka bisa berkomunikasi dan hidup berdampingan dengan damai. Mari kita tunjukkan kerukunan Jawa Tengah kepada masyarakat luar,” pungkasnya.(tfa/rozim)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.