Lagi, Kabasarnas Pimpin Operasi SAR di LKP

Maluku Utara72 Dilihat
Foto Humas Basarnas

Jakarta, medianasional.id – Kabasarnas Marsdya TNI M Syaugi kembali memimpin operasi SAR di LKP (Last Know Position). Kabasarnas berangkat dari Posko Terpadu menggunakan KN SAR Sadewa 234 Jakarta, Jumat (2/11/2018) pukul 08.30 WIB.

“Pencarian kami fokuskan di area sekitar penemuan bagian black box kemarin untuk mencari badan pesawat yang lebih besar, mengevakuasi korban, sekaligus mencari bagian black box lainnya (Cockpit Voicer Recorder). Semoga, hari ini kita mendapat hasil yang lebih signifikan lagi,” tegas Kabasarnas.

Sebelum berangkat, Kabasarnas memimpin briefing di Posko Terpadu, terkait perencanaan operasi SAR hari ini.

Hingga pagi ini, tim SAR telah berhasil mengevakuasi 65 kantong jenazah yang telah diberi label dan dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi lebih lanjut. Tim SAR yang terlibat dalam operasi masih sama, dari Basarnas, unsur TNI-Polri, Kementerian Perhubungan, BPPT, KNKT, Bakamla, Pertamina, Bea Cukai, masyarakat termasuk nelayan, dan potensi lainnya.

Dari lokasi pencarian, Basarnas telah membagi tugas semua asset yang terlibat dalam operasi, dimana terbagi dalam 2 sektor atau prioritas pencarian. Pada sektor 1, tim SAR melaksanakan pencarian dengan search pattern (pola pencarian) creeping. Pada search area prioritas 2, tim SAR menggunakan pola pencarian pararel.

Pada sektor 1, kapal-kapal yang beroperasi dilengkapi dengan alat pendeteksi bawah air seperti Multi Beem Echo Sounder (MBES), Side Scan Sonar, Remotly Operated Underwater Vehicle (ROV), dan Ping Locator untuk mendeteksi sinyal dari black box. Peralatan-peralatan tersebut terpasang di 5 kapal, masing-masing KRI Rigel, Rescue Boat (RB) 206 Kantor SAR Bandung, Baruna Jaya BPPT, Kapal Dominos dan Teluk Bajau (Victoria) milik Pertamina. Pada sektor ini juga mengerahkan penyelam-penyelam dari Basarnas, Denjaka, Kopaska, Taifib, Marinir, Indonesia Diver, dan POSSI sebanyak 119 personil.

Sementara di sektor 2, terdapat 40 kapal lebih dari Basarnas, TNI-Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, Polair, KPLP, Bea Cukai, ditambah kapal-kapal nelayan dan Potensi SAR lainnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Cengkareng – Pangkalpinang mengalami kecelakaan 13 menit setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018) pagi. Pesawat dengan personal on board sebanyak 189 orang itu jatuh di kawasan Perairan Karawang, Jawa Barat. (Humas Basarnas)

Reporter : Safrin

Editor      : Dian

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.