Kriminolog Yakin Mantan Wakapolda Sumut Di Bunuh, Bukan Bunuh Diri

Jawa Timur141 Dilihat
Kriminolog Universitas Brawijaya Dr. Prija Djatmika.

Malang, redaksimedinas.com – Ahli kriminologi dari Universitas Brawijaya, Dr Prija Djatmika, meyakini tewasnya mantan Wakapolda Sumatera Utara, Kombes (Pur)Agus Samad. karena dibunuh. Dasarnya, ada temuan tali yang mengikat kedua kaki Agus.

“Kalau orang bunuh diri ya lehernya yang digantung, bukan kakinya. Atau minum racun, atau juga menembakkan di kepalanya,” ujarnya, Sabtu (03/3/2018).

Priyo melanjutkan, bunuh diri dan dibunuh hasil forensiknya berbeda. Orang yang dibunuh akan ditemui bekas luka kekerasan. Sedangkan orang bunuh diri, tidak.

“Kalau dibunuh, ada bekas cekikan atau luka lainnya,” imbuhnya.

Prija Djatmika meyakini, polisi pasti bisa mengungkap meskipun sejauh ini masih kesulitan menemukan titik terang.

Menurut Prija Djatmika, polisi perlu menelusuri kriminalistik kasus ini lebih mendalam.

“Bisa ditanya ke keluarganya, siapa yang sering ke rumah atau ada sengketa apa. Dicari sejarahnya,” jelasnya.

Di sisi lain, Prija Djatmika juga mengatakan, pembunuh Agus adalah orang profesional. Pasalnya, sangat sedikit barang bukti yang ditemukan polisi di TKP.

Seolah-olah pelaku begitu pintar menghilangkan jejak sehingga polisi kesulitan mendeteksi. Apalagi saat peristiwa, tidak ada saksi di lokasi.

“Tapi polisi pasti bisa mengungkap,” tegasnya.

Pengamatan dia, di Kota Malang sangat jarang ada peristiwa pembunuhan. Toh, meskipun ada peristiwa pembunuhan,pasti terungkap.(nrt)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.